REPOSITORI BADAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN

Determinan Kejadian Diare pada Balita Berdasarkan Indikator Pilar 1, 2 dan 3 Program STBM di Wilayah Puskesmas Banjarangkan II, Kabupaten Klungkung, Bali DETERMINANTS OF DIARRHEA BASED ON PILAR 1, 2 AND 3 INDICATORS OF STBM PROGRAM IN THE CATCHMENT AREA OF BANJARANGKAN II PRIMARY HEALTH CARE, KLUNGKUNG DISTRICT, BALI

Putu Rosmadewi, Ni and Made Utami Dwipayanti, Ni and Ketut S, Ni (2020) Determinan Kejadian Diare pada Balita Berdasarkan Indikator Pilar 1, 2 dan 3 Program STBM di Wilayah Puskesmas Banjarangkan II, Kabupaten Klungkung, Bali DETERMINANTS OF DIARRHEA BASED ON PILAR 1, 2 AND 3 INDICATORS OF STBM PROGRAM IN THE CATCHMENT AREA OF BANJARANGKAN II PRIMARY HEALTH CARE, KLUNGKUNG DISTRICT, BALI. Buletin Penelitian Kesehatan, 48 (4). pp. 271-280.

[thumbnail of Buletin penelitian kesehatan artikel-6 (271-280).pdf] Text
Buletin penelitian kesehatan artikel-6 (271-280).pdf

Download (399kB)

Abstract

Diare masih menjadi salah satu masalah kesehatan masyarakat di Kabupaten Klungkung. Program Sanitasi
Total Berbasis Masyarakat (STBM) merupakan salah satu program yang bertujuan menurunkan kejadian
diare dengan mengubah perilaku sanitasi masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor
Aspek Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) Pilar 1, 2 dan 3 terhadap kejadian diare pada balita di
wilayah Puskesmas Banjarangkan II di Kecamatan Banjarangkan Kabupaten Klungkung. Penelitian ini
merupakan penelitian analitik observasional dengan desain Case Control yang dilakukan terhadap 37 ibu
balita sebagai kasus dan 37 ibu balita sebagai kontrol. Informasi demografi, akses dan praktik terkait pilar
1,2,3 STBM dikumpulkan menggunakan kuisioner yang dikembangkan berdasarkan formulir verifikasi
STBM. Data dianalisis menggunakan uji Chi Square dan regresi logistik. Aspek STBM pilar 1,2 dan 3
yang berhubungan bermakna terhadap kejadian diare pada balita di wilayah Puskesmas Banjarangkan II
yaitu kualitas sarana sanitasi jamban, kualitas sarana Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS), dan kebiasaan mencuci tangan pakai sabun di 5 waktu kritis. Analisis regresi logistik menunjukkan determinan kejadian diare di wilayah studi adalah kualitas sarana jamban (AOR= 12.08), kualitas sarana CTPS (AOR= 9,43)
dan kebiasaan mencuci tangan pakai sabun sebelum mengurus dan memberi makan balita(AOR= 9,88).
Penekanan terhadap kualitas sarana sanitasi dan CTPS, serta perilaku CTPS di 5 waktu kritis selain setelah
BAB sangat perlu dilakukan dalam program lebih lanjut.

Item Type: Article
Uncontrolled Keywords: diare,cuci tangan, higiene makanan, jamban,sanitasi total
Subjects: W Medicine and related subjects (NLM Classification) > WS Pediatrics > WS 103-105 Growth and Development
Depositing User: Rini Sekarsih
Date Deposited: 20 Mar 2024 03:26
Last Modified: 20 Mar 2024 03:26
URI: https://repository.badankebijakan.kemkes.go.id/id/eprint/5148

Actions (login required)

View Item View Item