REPOSITORI BADAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN
Analisis Faktor-Faktor Risiko terhadap Kejadian Stunting pada Balita (0-59 Bulan) di Negara Berkembang dan Asia Tenggara
Apriluana, Gladys and Fikawati, Sandra (2018) Analisis Faktor-Faktor Risiko terhadap Kejadian Stunting pada Balita (0-59 Bulan) di Negara Berkembang dan Asia Tenggara. Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, 28 (4). pp. 247-256. ISSN 0853-9987
Text
Analisis Faktor-Faktor Risiko terhadap Kejadian Stunting pada Balita (0-59 ulan) di Negara Berkembang dan Asia Tenggara.pdf Download (476kB) |
Abstract
Stunting adalah gangguan pertumbuhan linier yang disebabkan kurang gizi yang berlangsung kronis. Keadaan gizi balita pendek menjadi penyebab 2,2 juta dari seluruh penyebab kematian balita di seluruh dunia. Tujuan dari review literatur ini adalah menganalisa efek dari faktor-faktor risiko determinan terhadap kejadian stunting pada balita. Desain penelitian ini adalah literature review. Artikel-artikel yang dipilih dengan search engine adalah artikel correlation research yang menggunakan study cross-sectional dengan respondennya adalah anak dengan stunting usia 0-59 bulan. Kriteria inklusi artikel yang dipilih adalah anak dengan stunting, berusia 0-59 bulan, wilayah negara berkembang (termasuk wilayah Asia Tenggara), memiliki KMS, masih memiliki orang tua lengkap. Proses pencarian hingga pengeksklusian artikel-artikel yang digunakan untuk review literatur ini menggunakan metode PRISMA. Hasil penelitian menunjukkan faktor status gizi dengan berat badan lahir < 2.500 gram memiliki pengaruh secara bermakna terhadap kejadian stunting pada anak dan memiliki risiko mengalami stunting sebesar 3,82 kali. Faktor pendidikan ibu rendah memiliki pengaruh secara bermakna terhadap kejadian stunting pada anak dan memiliki risiko mengalami stunting sebanyak 1,67 kali. Faktor pendapatan rumah tangga yang rendah diidentifikasi sebagai predictor signifikan untuk stunting pada balita sebesar 2,1 kali. Faktor sanitasi yang tidak baik memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kejadian stunting pada balita dan memiliki risiko mengalami stunting hingga sebesar 5,0 kali. Kesimpulan penelitian ini adalah semakin rendahnya berat badan lahir (BBLR), tingkat pendidikan ibu, pendapatan rumah tangga, dan kurangnya hygiene sanitasi rumah maka risiko balita menjadi stunting semakin besar.
Item Type: | Article |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | faktor risiko, balita, stunting;, negara berkembang, Asia Tenggara, risk factor, toddlers, stunting, developin countries, Southeast Asia |
Subjects: | W Medicine and related subjects (NLM Classification) > WS Pediatrics > WS 103-105 Growth and Development |
Divisions: | Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan > Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan |
Depositing User: | K A |
Date Deposited: | 19 Mar 2024 07:16 |
Last Modified: | 19 Mar 2024 07:16 |
URI: | https://repository.badankebijakan.kemkes.go.id/id/eprint/5138 |
Actions (login required)
View Item |