REPOSITORI BADAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN

Model Penanganan Stunting dengan Integrasi Program WASH dan Kecacingan : Intervensi Literasi, Pemberian Makanan Tambahan dan Peran Pemangku Kebijakan di Kabupaten Garut

Ipa, Mara and Astuti, Endang Puji and Hendri, Joni and Yuliasih, Yuneu and Pradani, Firda Yanuar and Ruliansyah, Andri (2021) Model Penanganan Stunting dengan Integrasi Program WASH dan Kecacingan : Intervensi Literasi, Pemberian Makanan Tambahan dan Peran Pemangku Kebijakan di Kabupaten Garut. Project Report. Loka Litbangkes Pangandaran, Pangandaran. (Unpublished)

[thumbnail of Laporan Akhir Model Penanganan Stunting dengan  Integrasi Program WASH dan Kecacingan Intervensi Literasi, Pemberian Makanana tambahan  dan Peran Pemangkku Kebijkaan di Kabupaten Garut.pdf] Text
Laporan Akhir Model Penanganan Stunting dengan Integrasi Program WASH dan Kecacingan Intervensi Literasi, Pemberian Makanana tambahan dan Peran Pemangkku Kebijkaan di Kabupaten Garut.pdf
Restricted to Registered users only

Download (5MB) | Request a copy

Abstract

Angka stunting di Provinsi Jawa Barat lebih tinggi dari angka rata-rata nasional dan dari 14 wilayah yang ada, Kabupaten Garut termasuk yang tinggi yaitu 43,2%. Para ahli di seluruh dunia menyepakati bahwa seribu hari pertama kehidupan (HPK) sebagai saat yang terpenting. Pada 1000 HPK merupakan titik awal peluang untuk peningkatan gizi yang memberikan dampak terbesar pada adanya populasi stunting. Jenis penelitian ini adalah riset
implementasi dengan pendekatan Participatory Learning and Action (PLA). Desain penelitian adalah mixed methods yaitu gabungan antara pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Riset implementasi ini mengukur dampak intervensi integrasi WASH – POPM cacingan dan metode ‘teachback’ untuk meningkatkan luaran literasi nutrisi rumah tangga terhadap status gizi baduta di Indonesia. Hasil studi terkait implementasi program stunting di Kabupaten Garut dari aspek legal telah dikuatkan dengan diterbitkannya Keputusan Bupati yang merupakan turunan dari Perpres dan Pergub terkait tim satgas dalam rangka percepatan penurunan stunting. Salah satu hambatan dalam implementasi kebijakan tersebut yang
paling krusial adalah koordinasi antar perangkat daerah yang praktiknya belum berjalan sesuai yang diharapkan, masih bertumpu pada perangkat daerah tertentu. Hal ini terjadi karena persepsi yang dipahami terkait peran dan tanggung jawab lebih ada pada perangkat daerah tertentu saja. Intervensi literasi nutrisi dan pemberian makanan tambahan (PMT) berupa telur dan susu UHT diukur pengaruhnya terhadap peningkatan status gizi berdasarkan
kategori TB/U, BB/U dan BB/TB. Hasil analisis menunjukkan terdapat perbedaan rata-rata z score sebesar 4,42; 3,00 dan 0,04 berturut-turut berdasarkan kategori TB/U; BB/U dan BB/TB. Demikian pula hasil analisis uji statistic menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan untuk kategori TB/U dan BB/U nilai post-test dibandingkan antara wilayah intervensi dan kontrol. Rekomendasi yang dapat kami berikan adalah Perlu pemetaan dan
persamaan persepsi para perangkat daerah tingkat kabupaten terkait implementasi peran dan program sebagai upaya pencapaian target percepatan penurunan prevalensi stunting. Implementasi dan replikasi model intervensi integrasi penyuluhan interpersonal metode teach-back dan konsumsi satu butir telur satu hari di lokus stunting yang lebih luas.

Item Type: Monograph (Project Report)
Uncontrolled Keywords: Stunting, Penanganan Stunting, Program WASH
Subjects: W Medicine and related subjects (NLM Classification) > WS Pediatrics > WS 103-105 Growth and Development
Divisions: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan > Loka Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Pangandaran
Depositing User: K A
Date Deposited: 21 Feb 2023 03:46
Last Modified: 21 Feb 2023 03:46
URI: https://repository.badankebijakan.kemkes.go.id/id/eprint/4353

Actions (login required)

View Item View Item