Pencarian Koleksi Repositori Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan

Laporan Pelaksanaan Studi Status Gizi Indonesia Tahun 2021 Korwil I

Fajarwati, Tetra and Afriansyah, Nurfi and Siswantoro, Hadjar and Sari, Ida Diana and Andayasari, Lelly and Sulistiowati, Eva and Suratri, Made Ayu Lely and Hasugian, Armedi and Putranto, Rudi Hendro (2021) Laporan Pelaksanaan Studi Status Gizi Indonesia Tahun 2021 Korwil I. Project Report. Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber daya dan Pelayanan Kesehatan, Jakarta. (Unpublished)

[thumbnail of Laporan Pelaksanaan Studi Status Gizi Indonesia tahun 2021.pdf] Text
Laporan Pelaksanaan Studi Status Gizi Indonesia tahun 2021.pdf
Restricted to Registered users only

Download (18MB) | Request a copy

Abstract

Stunting masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Hasil Studi Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI) 2019 menunjukkan prevalensi stunting, wasting, underweight, adalah 27,7 persen; 7,4 persen; dan 16,3 persen. Apabila dibandingkan denga Riskesdas tahun 2013, maka selama enam tahun terkahir telah terjadi penurunan prevlensi stunting sebesar 9,5 persen atau sekitar 1,6 persen per tahun. Namun demikian, mengacu pada target 20 persen sebagai batasan stunting menjadi masalah Kesehatan masyarakat, angka stunting di Indonesia masih di atas batas ambang tersebut.
Status gizi anak di bawah lima tahun merupakan indikator kesehatan yang penting karena usia balita merupakan kelompok yang rentan terhadap masalah gizi dan penyakit. Underweight dan wasting menunjukkan kekurangan gizi akut, sedangkan stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada balita akibat kekurangan gizi kronis, sehingga anak terlalu pendek untuk usianya. Risiko yang disebabkan oleh kekurangan gizi kronis, sehingga anak terlalu pendek untuk usianya. Risiko yang disebabkan oleh kekurangan gizi dalam jangaka pendek diantaranya meningkatya angka kesakitan dan angka kematian, gangguan perkembangan (kognitif, motorik, bahasa), meningkatnya beban ekonomi untuk biaya perawatan dan pengobatan anak yang sakit. Pada jangka panjang menyebabkan menurunnya kesehatan reproduksi, konsentrasi belajar, dan rendahnya produktivitas kerja.
Kurang gizi yang terjai pada awal masa kanak-kanak memiliki konsekuensi yang serius. Anak yang mengalami gizi kurang cenderung mengalami sakit yang lebih parah parah. Terdapat hubungan kuat antara kurus pada anak. Kurus pada balita menyumbang kematian sebesar 4,7 persen atau 2 juta kematian dari seluruh kematian balita di dunia. anak kurang gizi akan menjadi dewasa yang pendek, memiliki IQ yang lebih rendah, terhambat produktivitas ekonominya dan berisiko lebih besar memliki keturunan dengan berat badan yang kurang. Anak yang terlahir dengan berat badan rendah dan berlanjut menderita gizi kurang pada masa kanak-kanaknya akan tumbuh menjadi dewasa dengan resiko lebih besar untuk memiliki glukosa darah, tekanan darah dan lipid darah yang tinggi. Jika digabungkan, masalah pendek dan kurus pada anak beserta gangguan pertumbuhan saat janin akan menyumbang 21 persen DALY untuk balita. DALY (Disability-Adjusted Life Year) adalah ukuran beban penyakit yang dihitung dari banyaknya tahun yang hilang akibat sakit, tidak produktif (disable) atau kemaian dini.
Di sisi lain, kelebihan gizi juga merupakan faktor risiko untuk penyakit tidak menular. Berdasarkan hasil Riskedas tahun 2018 beberapa penyakit tidak menular menunjukkan, peningkatan kasus, seperti hipertensi (34,1%), stroke (10,9%), dan Diabetes Mellitus (2%).
Dalam rangka mencapai target RPJMN 2024 untuk indikator stunting sebesar 14 persen, maka perlu dilakukan pengawalan terhadap capaian indikator intervensi gizi spesifik maupun indikator intervensi gizi sensitif dan status gizi melalui suatu survei yang memberikan gambaran secara nasional maupun kabupaten/kota sehingga sejak tahun 2019-2021. Balitbangkes bersama BPS telah melaksanakan Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) yang terintegrasi dengan Susenas

Item Type: Monograph (Project Report)
Uncontrolled Keywords: Stunting, Gizi, Balita
Subjects: W Medicine and related subjects (NLM Classification) > WE Musculoskeletal System > WE 200-259 Bones
W Medicine and related subjects (NLM Classification) > WS Pediatrics > WS 103-105 Growth and Development
Divisions: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan > Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya dan Pelayanan Kesehatan
Depositing User: K A
Date Deposited: 01 Jun 2025 05:50
Last Modified: 01 Jun 2025 05:50
URI: https://repository.badankebijakan.kemkes.go.id/id/eprint/4322

Actions (login required)

View Item
View Item