Pencarian Koleksi Repositori Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan

IDENTIFIKASI JAPANESE ENCEPHALITIS PADA PASIEN AKUT ENCEPHALITIS SYNDROME

Maha, Masri Sembiring and Subangkit, Subangkit (2015) IDENTIFIKASI JAPANESE ENCEPHALITIS PADA PASIEN AKUT ENCEPHALITIS SYNDROME. [Experiment] (Submitted)

[thumbnail of 1 Cover 2015.doc] Text
1 Cover 2015.doc

Download (60kB)
[thumbnail of 2 KATA PENGANTAR 2015.doc] Text
2 KATA PENGANTAR 2015.doc

Download (33kB)
[thumbnail of 3 SK JE 2015.pdf]
Preview
Text
3 SK JE 2015.pdf

Download (558kB) | Preview
[thumbnail of 5 EXECUTIVE SUMMARY.doc] Text
5 EXECUTIVE SUMMARY.doc

Download (33kB)
[thumbnail of 6 Abstrak.doc] Text
6 Abstrak.doc

Download (32kB)
[thumbnail of 7 DAFTAR ISI, GAMBAR,TABEL & LAMPIRAN - Copy.doc] Text
7 DAFTAR ISI, GAMBAR,TABEL & LAMPIRAN - Copy.doc

Download (50kB)
[thumbnail of 8 BAB I - V Laporan Penelitian JE 2015-1.docx] Text
8 BAB I - V Laporan Penelitian JE 2015-1.docx

Download (101kB)
[thumbnail of 9 Lamp PSP JE 2015 kel-11.docx] Text
9 Lamp PSP JE 2015 kel-11.docx

Download (19kB)
[thumbnail of 10 Lamp ques je 2015-8.docx] Text
10 Lamp ques je 2015-8.docx

Download (44kB)
[thumbnail of 11 Lamp ques terpapar je 2015-9.docx] Text
11 Lamp ques terpapar je 2015-9.docx

Download (34kB)
[thumbnail of 12 lembar Persetujuan Atasan 2016.doc] Text
12 lembar Persetujuan Atasan 2016.doc

Download (31kB)
[thumbnail of 4 etikal clearance.pdf]
Preview
Text
4 etikal clearance.pdf

Download (603kB) | Preview

Abstract

Japanese ensefalitis (JE) adalah salah satu penyakit encephalitis yang disebabkan oleh virus dan merupakan masalah kesehatan di Asia, terutama di daerah perdesaan dan pinggiran kota yang terdapat persawahan dan peternakan babi saling berdekatan. Penyakit JE disebabkan oleh infeksi virus JE (JEV), merupakan flavivirus yang ditularkan oleh nyamuk. Dari data penelitian yang dilakukan di Indonesia terlihat bahwa transmisi dari penyakit JE terjadi sepanjang tahun, artinya tidak ada musiman seperti di negara-negara 4 musim lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh endemisitas Japanese Enchepalitis di beberapa daerah di Indonesia, selain itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persentase penyakit JE pada penderita Acut Encephalitis Syndrome (AES); melihat prognose pasien yang dirawat karena infeksi virus JE di rumah sakit serta mengetahui peredaran virus JE di lingkungan tempat penderita infeksi Japanese Encephalitis.
Penelitian ini bersifat potong lintang yang dilaksanakan pada 3 propinsi yaitu Bali, Lampung dan Sulawesi Utara dengan berbasis rumah sakit. Populasi saampel adalah penderita yang dirawat di rumah sakit pada bagian anak dengan Acute Enchepalitis Syndrome dan keluarga penderita yang positif terinfeksi JE. Spesimen yang digunakan adalah serum dengan dilakukannya pemeriksaan Laboratorium dengan menggunakan metede ELISA.
Hasil penelitian ini kasus AES ditemukan paling banyak berasal dari Provinsi Bali (73%) dan diikuti provinsi Sulut (21%) dan yang paling sedikit kasus AESnya adalah provinsi Lampung (6%). Pada penelitian ini dari 164 responden ditemukan sebanyak 24 (14,6%) responden menunjukkan IgM positif terhadap JEV, dan 1,2% menunjukkan hasil IgM dan IgG positif. Sebanyak 1 (0,6%) responden menunjukkan IgG positif, hal ini menunjukkan adanya paparan responden terhadap virus Japanese Encephalitis. Adapun gejala yang tampak adalah kejang (14,6%), koma (11,6%) dan kelainan neurologis lain (11%). Kemudian diikuti dengan yang lainnya seperti penurunan skor SKG (8,5%), kekakuan/spastisitas dan Afasia masing-masing 4,9%. Hasil pemeriksaan masing-masing kelompok umur dengan jumlah AES dan positif IgM maka yang paling tinggi persentase positifnya adalah pada kelompok usia 6 – 10 tahun sebesar 27,3% (6 terinfeksi JE dari 22 AES), diikuti usia 11 – 15 Tahun sebesar 25% (1 JE dari 4 AES), serta yang paling rendah pada kelompok usia < 5 tahun sebesar 13,8 % (19 JE dari 138 AES).
Kesimpulan pada penelitian ini sebagian kecil penderita AES yang terdiagnosis sebagai infeksi JE berdasarkan pemeriksaan Elisa sebagian besar pada usia < 10 tahun. Dari 3 provinsi yang diikut sertakan dalam penelitian ini ternyata kasus AES yag paling banyak berasal dari provinsi Bali.
Rekomendasi penelitian ini adalah bahwa perlunya ditingkatkan surveillans aktif JE di tingkat propinsi dengan berbasis sentinel rumah sakit dengan meningkatkan kewaspadaan klinisi terutama tentang infeksi JE. Surveillans vektor sebaiknya dilaksanakan beriringan dengan surveillans penyakit JE agar didapatkan gambaran yang komprehensif terhadap penyakit JE di Indonesia.

Item Type: Experiment
Subjects: R Medicine > RB Pathology
Divisions: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan > Pusat Biomedis Teknologi Dasar Kesehatan
Depositing User: Staf Litbangkes
Date Deposited: 28 May 2025 03:42
Last Modified: 28 May 2025 03:42
URI: https://repository.badankebijakan.kemkes.go.id/id/eprint/2983

Actions (login required)

View Item
View Item