REPOSITORI BADAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN
Pemeliharaan Kehamilan dan Persalinan Penduduk Asli Papua di Kabupaten Mimika (Studi Kualitatif Etnografi)
Qomariah, Qomariah (2003) Pemeliharaan Kehamilan dan Persalinan Penduduk Asli Papua di Kabupaten Mimika (Studi Kualitatif Etnografi). Project Report. Pusat Penelitian dan Pengembangan Pemberantasan Penyakit.
Full text not available from this repository.Abstract
Data AKI terakhir menunjukkan Papua merupakan salah satu dari tiga provinsi yang mempunyai AKI tertinggi. PT. Freeport Indonesia adalah perusahaan tambang emas terbesar di dunia berlokasi di Kabupaten Mimika mempunyai program kesehatan ibu yang free of cherge bagi penduduk asli suku Papua dalam Kabupaten Mimika. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat perilaku pemeliharaan kehamilan, persalinan dan pasca persalinan ibu-ibu penduduk asli Papua (makanan, obat-obatan, aktifitas, pemeriksaan kehamilan, proses persalinan, dan sikap terhadap pelayanan kesehatan modern), serta sejauh mana budaya dan program kesehatan modern mempengaruhinya. Disain penelitian ini adalah deskriptif cross sectional dengan pengumpulan dan pengolahan data secara kualitas. Sampel lokasi : 2 desa pemukiman baru untuk suku gunung dan dua desa pemukiman baru untuk suku pantai. Pemukiman baru ini terdiri dari rumah-rumah tembok dibangun oleh pemerintah Indonesia atau oleh Freeport. Hasil penelitian menunjukkan bahwa makanan ibu-ibu selama hamil, dan pasca persalinan tidak berbeda dengan makanan sehari-hari yaitu makanan pokok (ubi, sagu) dan sayur-sayuran. Obat-obat tradisional sudah jarang mereka gunakan sementara obat-obat dari posyandu, puskesmas dan klinik tidak sepenuhnya mereka yakini untuk dimakan. Aktifitas sehari-hari yaitu mencari bahan makanan atau berkebun tetap mereka lakukan sampai waktunya melahirkan, dan segera setelah persalinan (mulai dari 5 hari) sudah mulai lagi dengan kegiatan tersebut. Mereka kurang meyakini perlunya pemeriksaan kehamilan. Mereka lebih suka melakukan persalinan di rumah dengan atau tanpa dibantu siapa-siapa, karena tidak punya uang ongkos ke rumah sakit dan tidak biasa. Persalinan di rumah dilakukan di kamar mandi, di dapur atau di bawah rumah, asap kayu bakar diyakini memberi kekuatan selama dan setelah persalinan. Kesimpulan bahwa faktor budaya masih kuat dipegang, sementara faktor pelayanan kesehatan yang dilaksanakan oleh PT. Freeport yang assessible dan affordable tetapi belum sepenuhnya acceptable, sementara pelayanan puskesmas dan posyandu masih jauh dari kriteria primary health care. Diperlukan integrasi pelayanan kesehatan antara PTFI dan Dep. Kes. Sehingga dapat saling mengisi untuk menggeser budaya pemeliharaan kehamilan dan persalinan yang merugikan kesehatan ibu.
Item Type: | Monograph (Project Report) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Persalinan; Abstrak Penelitian Kesehatan |
Subjects: | W Medicine and related subjects (NLM Classification) > WQ Obstetrics > WQ 200-212 Reproduction. Pregnancy |
Divisions: | Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan > Pusat Penelitian dan Pengembangan Pemberantasan Penyakit |
Depositing User: | Administrator Eprints |
Date Deposited: | 02 Oct 2017 05:30 |
Last Modified: | 09 Nov 2017 07:43 |
URI: | https://repository.badankebijakan.kemkes.go.id/id/eprint/1876 |
Actions (login required)
View Item |