REPOSITORI BADAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN
Perbandingan Mutu RPHA (Resersed Passive Hemaglutination) KIT Diagnosa Virus Hepatitis B, Buatan Mataram, Lombok
Yuwono, Djoko (1988) Perbandingan Mutu RPHA (Resersed Passive Hemaglutination) KIT Diagnosa Virus Hepatitis B, Buatan Mataram, Lombok. Project Report. Pusat Penelitian dan Pengembangan Pemberantasan Penyakit.
Full text not available from this repository.Abstract
Indonesia berdasarkan kriteria WHO dinyatakan sebagai daerah yang tergolong ke dalam prevalensi menengah sampai prevalensi tinggi infeksi virus Hepatitis B. Untuk keperluan tersebut diperlukan pencegahan penyakit dan sudah tentu diperlukan reagensia untuk membantu menegakkan diagnosis penyakit, indikasi vaksinasi dan keperluan epidemiologi. Untuk penyediaan reagnesia ini sebagian besar masih terus didatangkan dari luar negeri dan sudah tentu tidak saja harganya yang cukup mahal, tapi memerlukan waktu yang cukup lama untuk sampai ke laboratorium. Dewasa ini telah dapat dihasilkan suatu reagnesia buatan Hepatika Laboratories di Mataram Lombok, yang dikenal dengan nama ENTEBE RPHA Cell. Mengingat reagnesia ini merupakan kit diagnosis Hepatitis B yang pertama kali dihasilkan di dalam negeri, maka tertarik untuk mengetahui kualitas reagnesia tersebut dengan tujuan untuk mengetahui kekurangan ataupun kelebihannya dan kemungkinan tindakan perbaikannya kelak. Penelitian ini adalah suatu studi perbandingan yang membandingkan ENTEBE RPHA Cell dengan suatu kit diagnosis yang sejenis yang telah dikenal luas yaitu HEPATEST-3, produksi Wellcome Research Laboratories, England. Untuk keperluan itu telah diperiksa sebanyak 250 serum yang merupakan koleksi Puslit Penyakit Menular terhadap adanya Hepatitis B surface antigen (BHs Ag) dengan kedua jenis kit diagnosa tersebut. Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa ENTEBE RPHA Cell memiliki sensitivitas sebesar 90,0% sedangkan spesifikasinya mencapai 93,3% dan nilai prediksi positipnya 72,0%. Selain itu perlu dilakukan perbaikan misalnya mengenai pengawetan sel RPHA agar masa daluwarsa dapat lebih diperpanjang. Selian itu perlu dilakukan perbaikan pada buku panduan kerja, sehingga dapat mudah dimengerti oleh pemakai. Kesimpulan penelitian ini adalah bahwa reagnesai ENTEBE RPHA Cell ini dapat dianjurkan untuk dipakai pada pemeriksaan spesimen lokal, sedangkan untuk perkembangan selanjutnya perlu perbaikan-perbaikan guna kemudahan pada pemakai.
Item Type: | Monograph (Project Report) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | HEPATITIS B VIRUS; Virus Hepatitis; ENTEBE RPHA Cell; HEPATEST-3; Abstrak Penelitian Kesehatan |
Subjects: | QS-QZ Preclinical sciences (NLM Classification) > QW Microbiology. Immunology > QW 1-300 Microbiology |
Divisions: | Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan > Pusat Penelitian dan Pengembangan Pemberantasan Penyakit |
Depositing User: | Administrator Eprints |
Date Deposited: | 02 Oct 2017 05:26 |
Last Modified: | 16 Nov 2017 04:59 |
URI: | https://repository.badankebijakan.kemkes.go.id/id/eprint/121 |
Actions (login required)
View Item |