REPOSITORI BADAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN

Penelitian Pemanfaatan Obat Tradisional/Tumbuhan Obat di Daerah Lombok

Winarno, Wien (1998) Penelitian Pemanfaatan Obat Tradisional/Tumbuhan Obat di Daerah Lombok. Warta Litbang Kesehatan.

Full text not available from this repository.

Abstract

Kebijaksanaan Obat Nasional (1983) dan Sistem Kesehatan Nasional (1982) menyatakan bahwa obat tradi-sional digunakan oleh masyarakat Indonesia secara luas dan ada kecenderungan meningkat, karena itu obat tradisional yang ternyata berkha-siat dikembangkan dan dimanfaatkan dalam palayanan kesehatan. GBHN 1993 menyatakan pula bahwa pengem-bangan obat tradisional dalam rangka memperluas dan memeratakan pelayanan kesehatan masyarakat, sekaligus memelihara dan mengembangkan warisan budaya bangsa serta penemuan obat-obatan perlu dilakukan melalaui upaya pengalian, penelitian, pengujian dan pengembangan. Telah dilakukan penelitian penggunaan obat tradisional atau tumbuhan obat oleh masyarakat di daerah Lombok, untuk memperoleh informasi tentang besar kecilnya minat masyarakat di daerah tersebut untuk menggunakan obat tradi-sional/tumbuhan obat, jenis atau kegunaan obat tradisional/tumbuhan obat yang digunakan serta maksud penggunaannya. Pemilihan daerah penelitian didasarkan atas pertimbangan, bahwa Lombok yang penduduknya banyak orang Bali, merupakan daerah Indonesia wilayah Timur, yang saat ini mendapatkan prioritas pemusatan kegiatan Pembangunan Nasional. Berdasarkan informasi yang diperoleh dinyatakan, bahwa penduduk Lombok banyak menggunakan obat tradisional/tumbuhan obat. Karena itu di samping untuk membuktikan kebenaran informasi tersebut penelitian diharapkan dapat memberikan hasil yang dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam penetapan kebijaksanaan pembangunan di bidang obat tradisional dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan kepada masyarakat secara lebih luas dan merata. Melalui penelitian ini dapat diungkapkan pula bahwa keluhan maupun penyakit yang diderita masyarakat di daerah Lombok antara lain panas/ demam, batuk, influenza, mencret (diare), mual-mual, muntah berak, tidak nafsu makan, sakit kepala, nyeri otot/sendi, kulit gatal/kudisan/ merah-merah, luka/kecelakaan ringan, cacing-an, setep (febrile convulsion), campak, mimisan dan lain-lain. Namun pada tingkat prevalensinya agak tinggi adalah panas/demam 24,8%, batuk 14,24%, luka/kecelakaan ringan 13,91%, tidak nafsu makan 5,63%, mencret (diare) 4,97%, kulit gatal/ kudisan/merah-merah 4,97%, sakit kepala 2,98%, mimisan 2,98% dan cacingan 2,65%.Menghadapi keluhan dan penyakit tersebut umumnya keluarga respon-den telah mengambil tindakan yang diperlukan, misalnya 37,30% minta pertolongan ke Puskesmas, 19,05% mengobati diri sendiri dengan obat modern, 8,73% minta pertolongan dukun dan 31,75% mengobati sendiri dengan obat tradisonal. Sangat sedikit jumlahnya responden membiarkan penderita tanpa pertolongan (3,17%). Keadaan ini sebagai pengaruh dari tingkat pendidikan dalam keluarga, pekerjaan kepala keluarga serta kegiatan KIE yang dilakukan oleh petugas kesehatan.Obat tradisional yang digunakan umumnya bukanlah obat tradisional berbungkus, tetapi merupakan ramuan bagian-bagian tumbuhan obat. Cara meramu seperti cara yang dilakukan oleh leluhurnya. Bagian tumbuhan dsebutkan dengan nama daerah, yang belum semuanya diketahui nama ilmiahnya, sehingga perlu penelusuran lebih lanjut. Penjarangan kelahiran dilakukan pula oleh penduduk untuk memudahkan pengurusan keluarga, umumnya dilaksanakan dengan cara-cara modern.

Item Type: Article
Uncontrolled Keywords: obat tradisional; tumbuhan obat; Warta Litbang Kesehatan; FAR-BPPK
Subjects: QS-QZ Preclinical sciences (NLM Classification) > QV Pharmacology > QV 701-835 Pharmacy and Pharmaceutics
Divisions: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan > Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
Depositing User: Administrator Eprints
Date Deposited: 02 Oct 2017 05:29
Last Modified: 24 Nov 2017 09:27
URI: https://repository.badankebijakan.kemkes.go.id/id/eprint/982

Actions (login required)

View Item View Item