REPOSITORI BADAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN
Indikator Sederhana untuk Antisipasi KLB Malaria di Kabupaten Banggai Sulawesi Tengah
Marwoto, Harijani A. (2001) Indikator Sederhana untuk Antisipasi KLB Malaria di Kabupaten Banggai Sulawesi Tengah. Warta Litbang Kesehatan.
Full text not available from this repository.Abstract
Dalam rangka mencegah terjadinya KLB malaria perlu adanya indikator untuk monitoring derajat penularan setempat. Dengan keterbatasan-keterbatasan yang ada di tingkat Puskesmas Dinas Tk.I seperti ketersediaan tenaga entomologi, mikroskopis terampil dan sebagainya maka perlu dikembangkan indikator sederhana dan memper-tajam indikator yang telah tersedia sehingga dapat dilaksanakan oleh Puskesmas yang bersangkutan. Indikator utama yang akan dikembangkan adalah: (1) angka PCD, (2) pembawa gametosit, (3) kepadatan vektor. Angka PCD akan dipertajam dengan mempertajam diagnosa klinis, pelatihan tenaga mikrokopis dan hanya memakai angka yang dilaporkan secara rutin dan memakai metoda yang sama sehingga angka tersebut comparable. Selama ini angka PCD terdiri dari angka semua penderita klinis yang datang ke Pelayanan Kesehatan maupun dari angka suatu survei yang tidak secara rutin dan menyeluruh dilakukan. Ketidak bakuan angka PCD tersebut ditambah dengan tidak dapat dilakukannya pemerik-saan mikroskopis secara teratur pada semua penderita klinis karena keterbatasan tenaga mikroskopis yang tersedia sehingga dalam penelitian ini angka PCD yang akan dipergunakan adalah angka penderita malaria klinis yang datang ke Pelayanan Kesehatan saja. Untuk menilai ketepatan angka PCD ini akan dibandingkan dengan hasil mass survei yang dilakukan tiga bulanan. Pembawa gametosit merupakan faktor yang sangat menentukan terjadinya infeksi. Akan tetapi kerena keterbatasan tenaga yang ada, gametosit tidak selalu diperiksa/ dilaporkan karena gametosit jauh lebih mudah dikenali bentuk dan besarnya dari pada stadium parasit yang lain, maka kesalahan identifikasi akan kecil. Oleh karena itu bila ada keterbatasan mikroskopis, stadium asexual tidak harus diperiksa (laporan berdasarkan kasus klinis saja) tetapi gametosit harus dilaporkan. Indikator untuk kepadatan vektor yang dikembangkan adalah kepadatan larva Anophelini yang sangat mudah dikenali oleh orang awam hanya dengan demonstrasi dan pelatihan cepat sehingga tidak perlu dilakukan kemampuan identifikasi species nyamuk vektor oleh ahli entomologi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) pola angka PCD dan hasil survei sejajar, (2) pola kepadatan larva Anophelini sejajar dengan kepadatan nyamuk vektor, (3) pola penularan sesuai dengan teori yang ada yaitu peningkatan kasus didahului 1-2 bulan oleh peningkatan kepadatan vektor dan gametosit.
Item Type: | Article |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | malaria; KLB; indikator; Warta Litbang Kesehatan; P5-BPPK |
Subjects: | W Medicine and related subjects (NLM Classification) > WC Communicable Diseases > WC 680-950 Tropical and Parasitic Diseases |
Divisions: | Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan > Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan |
Depositing User: | Administrator Eprints |
Date Deposited: | 02 Oct 2017 05:29 |
Last Modified: | 24 Nov 2017 09:25 |
URI: | https://repository.badankebijakan.kemkes.go.id/id/eprint/974 |
Actions (login required)
View Item |