REPOSITORI BADAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN

Uji Biokimiawi dan Parasitologi Anak Usia 1-3 Tahun Penderita Gizi Kurang Penerima Suplementasi Formula Lanjutan

Apriyantono, Rossi R. (2000) Uji Biokimiawi dan Parasitologi Anak Usia 1-3 Tahun Penderita Gizi Kurang Penerima Suplementasi Formula Lanjutan. Warta Litbang Kesehatan.

Full text not available from this repository.

Abstract

Pemberian makanan tambahan dengan tempe pada anak Balita penderita Kurang Energi Protein (KEP) telah dibuktikan menunjukkan kenaikan berat badan lebih tinggi dibandingkan dengan anak yang diberi makanan tambahan dengan kedelai. Begitu juga penderita gizi buruk dan diare kronik pada bayi dan Balita yang diberi makanan formula tempe mengalami perbaikan gizi, kenaikan berat badan, kadar haemoglobin, status imunitas dan penyembuhan diare dalam waktu singkat. Selama tahun kedua kehidupan anak, terjadi perlambatan dalam laju pertumbuhan. Untuk itu diperlukan suatu makanan yang sesuai dengan usia anak hingga tidak terjadi hambatan pertumbuhan. Suplementasi makanan formula lanjutan yang diformulasikan untuk makanan anak usia 1-3 tahun dan mudah cerna akan sangat membantu perkembangan dan pemulihan keadaan gizi penderita. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi daya guna pemberian suplementasi makanan formula lanjutan pada anak usia 1-3 tahun penderita gizi kurang. Sehubungan dengan itu dilakukan penelitian untuk melihat sejauh mana makanan formula lanjutan sebagai suplementasi makanan dapat meningkatkan nilai biokimiawi darah dan memberikan gambaran parasitologi anak usia 1-3 tahun penderita gizi kurang. Desain penelitian dengan pendekatan Rancangan Acak Terkendali Buta Ganda, di Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor. Subyek penelitian adalah anak usia 12 bulan sampai 2 tahun 11 bulan 29 hari sesuai kriteria inklusi. Sejumlah 41 subyek menerima makanan formula Tempe Susu Wortel (TSW) dan 37 subyek menerima makanan Susu Wortel (SW) 30 gram/bungkus/hari setara dengan 131 kkal dan 5 gram protein (TSW) dan 119 kkal dan 4 gram protein (SW) selama 90 hari. Hasil uji biokimiawi pada kelompok yang diberi suplementasi makanan formula lanjutan TSW dan kelompok yang diberi makanan SW memperlihatkan bahwa setelah pemberian intervensi selama 90 hari nilai rata-rata biokimiawi darah pada kelompok perlakuan meningkat dari 3,51 g/dl menjadi 3,93 g/dL untuk albumin, kadar globulin dari 2,83 g/dL menjadi 3,31 g/dL. Sedangkan pada kelompok kontrol kadar albumin meningkat dari 3,71 g/dL menjadi 4,05 g/dL untuk albumin, kadar globulin dari 3,03 g/dL menjadi 3,31 g/dL. Hasil uji statistik dengan membandingkan antara perlakuan dengan kontrol, ternyata tidak ada perbedaan yang bermakna antara kedua kelompok tersebut (p>0,05). Uji parasitologi pada kedua kelompok tersebut memperlihatkan bahwa jumlah telur cacing Ascaris lumbricoides lebih dari 50% pada tingkat berat sedangkan telur cacing Trichuris trichiura hanya 25% pada awal maupun setelah intervensi.

Item Type: Article
Uncontrolled Keywords: malnutrition; food suplement; BATITA; makanan tambahan; Warta Litbang Kesehatan; GIZI-BPPK
Subjects: W Medicine and related subjects (NLM Classification) > WS Pediatrics > WS 113-141 Child Care. Nutrition. Physical Examination
Divisions: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan > Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
Depositing User: Administrator Eprints
Date Deposited: 02 Oct 2017 05:29
Last Modified: 24 Nov 2017 09:58
URI: https://repository.badankebijakan.kemkes.go.id/id/eprint/962

Actions (login required)

View Item View Item