REPOSITORI BADAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN
Pola Peningkatan Kesehatan Masyarakat melalui Posyandu Berdasarkan Kebutuhan Masyarakat dengan Pendekatan Edukatif
Riyadi, Slamet (2001) Pola Peningkatan Kesehatan Masyarakat melalui Posyandu Berdasarkan Kebutuhan Masyarakat dengan Pendekatan Edukatif. Warta Litbang Kesehatan.
Full text not available from this repository.Abstract
Penelitian ini selain untuk mengetahui apa kebutuhan dan keinginan masyarakat tentang Posyandu juga untuk mengetahui apa masalah kesehatan yang dihadapi masyarakat menurut sudut pandang dan kemampuan masyarakat sendiri dengan pendekatan edukatif (merupakan rangkaian kegiatan yang dilaksanakan secara sistematis, terencana dan terarah dengan partisipasi aktif kelompok/masyarakat) untuk memecahkan masalah yang dirasakan masyarakat dengan memperhitungkan faktor sosial budaya setempat. Delapan puluh persen dari Posyandu mempunyai kegiatan tetap satu kali setiap bulan ditempat yang tetap dengan jenis kegiatan yang lengkap plus kegiatan tambahan lain (P4, dan usaha lain-lain), temuan lainnya yang perlu mendapatkan perhatian yaitu pencatatan dan pelaporan yang kurang lengkap dan tepat, masyarakat masih menganggap Posyandu milik Puskesmas. Masyarakat kader maupun petugas kesehatan menganggap bahwa Posyandu masih sangat dibutuhkan dan masyarakat setuju Posyandu dikembangkan untuk memecahkan masalah yang dihadapi masyarakat (demam berdarah 86%, manula 58% penyehatan lingkungan 78% masalah remaja 50%) tetapi hanya 26% masyarakat yang setuju kegiatan program Posyandu dibikin sendiri oleh masyarakat, dari hasil FGD kader ditemukan hal yang sama bahwa semua harus dari Puskesmas masalah kesehatan menurut petugas kesehatan, kader dan masyarakat tidak jauh berbeda (diare, DHF, bayi/balita kurang gizi, masalah remaja dan kesehatan lingkungan) yang berbeda adalah masalah penentuan prioritas atau yang saat ini dianggap menjadi masalah. Wilayah Wijaya Kusuma Jakarta Barat misalnya menurut kader yang menjadi prioritas masalah adalah masalah remaja, sedangkan menurut masyarakat yang menjadi prioritas adalah Balita kurang gizi dan kesling. Sementara di wilayah Sunter Jakarta Utara menurut kader masalah DHF sedangkan menurut masyarakat adalah balita kurang gizi, masalah remaja dan kesling. Sedangkan di wilayah Tanah Abang Jakarta Pusat menurut kader masalah remaja, sedangkan menurut masyarakat diare, balita kurang gizi, remaja dan kesling . Di wilayah Pal Meriam, Jakarta Timur menurut kader masalah remaja, menurut masyarakat remaja dan kesling. Sedangkan menurut kader di wilayah Pela Mampang Jakarta Selatan masalah yang harus ditangani menurut kader adalah remaja, menurut masyarakat adalah remaja dan kesling.
Item Type: | Article |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | posyandu; public health; Warta Litbang Kesehatan |
Subjects: | W Medicine and related subjects (NLM Classification) > WA Public Health > WA 525-590 Health Administration and Organization |
Divisions: | Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan > Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan |
Depositing User: | Administrator Eprints |
Date Deposited: | 02 Oct 2017 05:29 |
Last Modified: | 24 Nov 2017 09:57 |
URI: | https://repository.badankebijakan.kemkes.go.id/id/eprint/960 |
Actions (login required)
View Item |