REPOSITORI BADAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN
Peran Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Terpadu (Lemper Madu) Dalam Optimalisasi Posyandu Untuk Meningkatkan Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat Di Kabupaten Lombok Tengah Nusa Tenggara Barat
Ristrini, Ristrini and Laksmiarti, Turniani and Wijaya, Bagus Putra (2012) Peran Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Terpadu (Lemper Madu) Dalam Optimalisasi Posyandu Untuk Meningkatkan Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat Di Kabupaten Lombok Tengah Nusa Tenggara Barat. Project Report. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.
Full text not available from this repository.Abstract
Penanggulangan Daerah Bermasalah Kesehatan (PDBK) berdasarkan Permenkes/No/27/Thn 2012. Program PDBK diharapkan sebagai upaya terobosan (extraordinary) untuk memecah kebuntuan (debottlenecking) dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan di kabupaten/kota yang ditetapkan sebagai Daerah Bermasalah Kesehatan (DBK) di Indonesia berdasarkan ranking Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat (IPKM). Pada tahun 2011 ditetapkan 130 wilayah di Indonesia yang nilai IPKM-nya relatif rendah, salah satunya adalah Kabupaten Lombok Tengah, NTB dengan rangking ke-286. Sebagai tindak lanjut dari keikutsertaan Kabupaten Lombok Tengah ke dalam program PDBK maka pada tahun 2011 dilakukan intervensi PDBK di Kabupaten Lombok Tengah dengan pengembangan model pendampingan dari Pusat dan Provinsi yang menghasilkan suatu 'Kalakarya' lintas sektor atau pertemuan akbar pada 30 Mei 2011. Kalakarya dilakukan dengan moetode diskusi dan dialog untuk membahas masalah kesehatan terutama yang berkaitan dengan pencapaian indikator kesehatan (indikator IPKM mutlak) dan mencari solusi masalah yang ada di Kabupaten Lombok Tengah. Hasil dari kalakarya tersebut adalah RTL (rencana tindak lanjut), berupa pekan penimbangan balita yang dilakukan secara serentak di semua Posyandu di Kabupaten Lombok Tengah pada bulan Juni 2011. Dalam proses pendampingan juga dilakukan pengamatan atas interaksi yang terjadi di kalangan tenaga kesehatan dan non-kesehatan baik di level kabupaten, kecamatan dan desa juga melibatkan masyarakat. Penelitian dilakukan pada bulan Juli tahun 2011 sampai bulan Nopember tahun 2012 di Kabupaten Lombok Tengah, NTB. Pelaksanaan program PDBK dilakukan di 2(dua) Puskesmas terpilih (dari 25), yaitu Puskesmas Bonjeruk dan Puskesmas Bonkate. Desain penelitian adalah riset operasional dengan melakukan pengamatan secara serial (2 kali) selama penelitian berlangsung. Variabel yang diamati dikembangkan dari konsep wilayah perubahan (lingkaran) dan wilayah tindakan (segitiga). Konsep wilayah perubahan terdiri dari konstruk kepedulian, komunikasi, orientasi kualitas, integritas, berfikir strategis, kepemimpinan dan kreatifitas. Sedangkan konsep wilayah tindakan terdiri dari konstruk identifikasi masalah, pengembangan pemecahan masalah alternatif, pengembangan program/kegiatan intervensi, implementasi, pemantauan, penilaian dan replikasi. Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah gabungan antara pendekatan kuantitatif dan pendekatan kualitatif. Kalakarya di Kabupaten Lombok Tengah melibatkan kurang lebih 200 orang peserta yang dihadiri oleh Bapak Bupati, Dinas Sosial & BKKBN, Dinas Kesehatan (Kepala DInas dan Staf), Kepala Puskesmas dan para Bidan Puskesmas & Polindes, dan tenaga non-kesehatan baik di tingkat Kecamatan (para Camat) dan tingkat Desa (para kepala desa, kader dan tokoh masyarakat) juga organisasi masyarakat, LSM dan anggota Lemparmadu. Aksi nyata dari kalakarya berupa komitmen diantara peserta untuk melakukan tindakan kolektif berupa pekan penimbangan yang dilakukan secara serentak di semua Posyandu dilakukan oleh tenaga kesehatan di tingkat kabupaten (dinas) dan kecamatan (puskesmas) serta tenaga non-kesehatan (camat, kepala desa, kepala dusun, pak RT dan kader posyandu). Pekan penimbangan tidak saja berhasil mendongkrak tingkat partisipasi masyarakat (D/S) menjadi 88,0%, juga menjaring kasus balita giburkur telah terjadi penurunan dari 64 balita pada tahun 2011 menjadi 14 balita pada tahun 2012 serta kematian balita giburkur dari 9 orang pada tahun 2011 menjadi 0 pada tahun 2012. Terjadi tindak lanjut kalakarya di tingkat kabupaten menjadi mini lokakarya di tingkat puskesmas. Mini lokakarya di tingkat puskesmas membahas cakupan D/S yang mengalami penurunan di masing-masing puskesmas. Pada pertemuan tersebut, juga dilakukan diskusi dan dialog yang untuk mencari solusi alternatif masalah yang berkaitan dengan peningkatan indikator mutlak IPKM Lombok Tengah. Dari pengamatan yang dilakan menghasilkan perubahan individu baik anggota Lempermadu, tenaga kesehatan serta non-kesehatan di wilayah kesadaran & kepedulian, dan wilayah tindakan serta di wilayah kerjasama tim. Perubahan individu yang teramati mulai terjadi pada saat kalakarya, walaupun pada saat pengamatan awal hingga akhir perubaha tersebut belum menunjukkan pergerakan yang nyata dibandingkan pada saat kalakarya. Proses peruabahan individu di wilayah kesadaran, tindakan dan kerjasama tim sudah mulai berproses, walaupun perubahan tersebut belum bisa dikaitkan dengan upaya pencapaian indikator multak IPKM. DUkungan secara spirituil (non materi) dan materi serta bimbingan yang lebih serius (transfer energi & semangat) sangat diperlukan. Oleh karena itu, pendampingan PDBK masih diperlukan di Kabupaten Lombok Tengah untuk dapat keluar dari daerah bermasalah di masa mendatang.
Item Type: | Monograph (Project Report) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Posyandu; IPKM |
Subjects: | W Medicine and related subjects (NLM Classification) > WA Public Health > WA 525-590 Health Administration and Organization |
Divisions: | Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan > Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan |
Depositing User: | Administrator Eprints |
Date Deposited: | 02 Oct 2017 05:29 |
Last Modified: | 03 Nov 2017 08:15 |
URI: | https://repository.badankebijakan.kemkes.go.id/id/eprint/934 |
Actions (login required)
View Item |