Kemitraan Petugas Kesehatan Dan Tokoh Masyarakat Dalam Penjaringan Sasaran Program Perbaikan Gizi Masyarakat Dan KIA Di Kabupaten Seram Bagian Timur Propinsi Maluku

Hakim, Lukman and Riandi, Muhammad Umar (2012) Kemitraan Petugas Kesehatan Dan Tokoh Masyarakat Dalam Penjaringan Sasaran Program Perbaikan Gizi Masyarakat Dan KIA Di Kabupaten Seram Bagian Timur Propinsi Maluku. Project Report. Loka Penelitian dan Pengembangan Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang (P2B2) Ciamis.

Abstract

Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) merupakan salah satu kabupaten pemekaran tahun 2003, terdiri dari 4 wilayah Kecamatan Bula, Kecamatan Seram Timur, Kecamatan Gorom dan Kecamatan Werinama. Sedangkan jumlah desa saat ini adalah 56 desa dengan 168 dusun dengan jumlah penduduk 128.499 jiwa. Berdasarkan indeks pembangunan kesehatan masyarakat (IPKM) yang mengacu pada hasil Riskesdas 2007, kabupaten SBT menempati peringkat 433 secara nasional dan peringkat 8 dari 8 kabupaten/kota di Maluku dengan nilai indeks 0,294741. Dari sembilan indikator IPKM, di Kabupaten Seram bagian Timur, terdapat empat indikator IPKM yang capaiannya rendah yaitu cakupan bulinakes (8,92%), K1 (16,67), imunisasi (3,86%) dan penimbangan balita (20,75%), dengan sasaran ibu hamil 3.192 orang, ibu bersalin 1.729 persalinan, bayi 1.679 orang dan balita 9.805. Hal ini menunjukkan diperlukannya upaya untuk meningkatkan cakupan indicator tersebut, salah satunya menentukan metoda penjaringan sasaran program khususnya program perbaikan gizi masyarakat dan KIA. Riset operasional dilakukan dengan cara indepth interview tentang penjaringan sasaran Program Gizi dan KIA serta kemitraan petugas kesehatan dengan tokoh masyarakat, terhadap petugas di Dinas Kesehatan Kabupaten SBT, Puskesmas dan desa. Penelitian dilakukan di Puskesmas Bula dan Puskesmas Geser. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penjaringan sasaran program Gizi dan KIA dilakukan satu kali oleh petugas kesehatan, sedangkan untuk mengetahui perubahan data, dilakukan penjaringan oleh kader, tapi sering kali tidak berjalan karena banyak sasaran yang baru diketahui keberadaannya kalau yang bersangkutan datang ke pelayanan kesehatan. Kemitraan baru bisa dilaksanakan di tingkat desa terutama dengan kader dan dukun beranak, itupun belum bisa terlaksana di setiap desa. Penelitian ini menyimpulkan bahwa penjaringan sasaran program perbaikan gizi dan KIA yang selama ini dilaksanakan di Kabupaten Seram Bagian Timur, khususnya di Puskesmas Bula dan Geser, dilaksanakan setahun sekali oleh petugas Puskesmas. Penjaringan sasaran selanjutnya untuk mencatat perubahan data, dilaksanakan oleh kader, tapi tidak berjalan dengan semestinya karena seringkali penjaringan dilaksanakan pada saat pelayanan posyandu. Kemitraan antara petugas kesehatan dengan tokoh masyarakat dalam program perbaikan gizi dan KIA di Kabupaten Seram Bagian Timur, belum berjalan sebagaimana mestinya. Kemitraan yang sudah berjalan adalah dengan kader dalam pelaksanaan Posyandu dan dukun beranak dalam program KIA. Pengetahuan, sikap dan perilaku petugas kesehatan dan tokoh masyarakat dalam kemitraan UKBM program perbaikan gizi dan KIA di Kabupaten Seram Bagian Timur, khususnya di Puskesmas Bula dan Geser, masih kurang dan belum sebagaimana mestinya. Serta telah dikembangkan konsep model kemitraan petugas kesehatan dan tokoh masyarakat dalam penjaringan sasaran program perbaikan gizi dan KIA dengan menggunakan format pengamatan keluarga binaan. Konsep ini baru didiskusikan di Dinas Kesehatan Kabupaten Seram Bagian Timur, belum disosialisasikan ke tingkat Puskesmas dan Desa serta belum diaplikasikan dalam penjaringan sasaran karena keterbatasan waktu pengamatan.

Actions (login required)

View Item