REPOSITORI BADAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN

Survei Titer Anti Bodi Difteri Pada Anak Usia (6-17 Tahun) Di Beberapa Daerah Yang Pernah Mengalami Kejadian Luar Biasa (KLB) Dan Non KLB Difteri Tahun 2007-2009

Pracoyo, Noer Endah (2010) Survei Titer Anti Bodi Difteri Pada Anak Usia (6-17 Tahun) Di Beberapa Daerah Yang Pernah Mengalami Kejadian Luar Biasa (KLB) Dan Non KLB Difteri Tahun 2007-2009. Project Report. Pusat Penelitian dan Pengembangan Bio Medis dan Farmasi.

[thumbnail of 74a BMF - SURVEI TITER ANTI BODI DIFTERI PADA ANAK USIA (6-.pdf]
Preview
Text
74a BMF - SURVEI TITER ANTI BODI DIFTERI PADA ANAK USIA (6-.pdf

Download (11MB) | Preview

Abstract

Penelitian kasus kontrol yang disepadankan pada anak sekolah (6-17 tahun) di beberapa daerah yang pernah mengalami kejadian luar biasa (KLB) dan daerah non-KLB difteri pada tahun 2007-2009 Daerah-daerah tersebut antara lain di daerah KLB yakni di Propinsi Jawa Tengah di Kabupaten Semarang, di Propinsi Jawa Barat Kabupaten Bandung, di Propinsi Jawa Timur Kabupaten Bangkalan, dan daerah non-KLB di Propinsi Nusa Tenggara Barat Kabupaten Mataram, di Propinsi Sulawesi Utara di kota Manado dan Propinsi Kalimantan Selatan di Kabupaten Martapura. Tujuan penelitian, menilai besarnya titer antibodi IgG difteri pada anak usia 6-17 tahun, melihat hubungan antara titer antibodi difteri pada anak usia 6-17 tahun, baik yang sudah divaksinasi maupun yang belum divaksinasi dengan faktor risiko yang lain yaitu demografi, lingkungan rumah, lingkungan sekolah, riwayat imunisasi. Titer antibodi diukur dengan metode ELISA di Puslitbang Biomedis dan Farmasi. Resiko dilihat dengan cara hubungan antara hasil titer antibodi anak dengan faktor demografi, riwayat imunisasi dan lingkungan. Sampel diambil dari daerah yang pernah terjadi kasus (KLB) difteri dan daerah yang tidak pernah terjadi kasus (NON-KLB) difteri. Jumlah sampel sebanyak 225 sampel darah anak usia sekolah 6-17 tahun di Daerah KLB dan 223 sampel dari daerah non-KLB. Anak yang tidak mempunyai titer antibodi terhadap difteri (<0.1 IU) sebanyak 28 anak (6,3%), jumlah anak yang mempunyai titer antibodi 0,1 IU-1,0 IU sebanyak 249 (55,6%), anak-anak yang mempunyai titer antibodi difteri sebesar 1,1 IU-1,5 IU sebanyak 100 anak (22,3%), anak-anak yang mempunyai titer antibodi sebesar 1,51 In Unit sampai 2 IU sebanyak 44 anak (9,8%) dan anak-anak yang mempunyai titer antibodi difteri lebih dari 2 IU sebanyak 25 anak (5,6%). Hubungan antara hasil titer antibodi difteri pada anak dengan umur, tinggal di daerah KLB, dan pernah kontak dengan sakit tenggorok kemungkinan ada hubungan yang bermakna dibuktikan dengan hasil analisa bivariat dengan program stata 11 for windows. Yakni tingkat kemaknaan (P=0,086; 0,001; 0,189). Pengaruh antara anak yang berpendidikan SMA mempunyai perlindungan sebesar 28 kali dibanding anak SMP dan anak SD, sedangkan anak-anak yang tingggal di daerah KLB mempunyai risiko terkena penyakit difteri sebesar 3 kali dibanding dengan anak-anak yang tinggal diluar daerah KLB difteri. Dibuktikan dengan hasil analisa secara multivariat dengan program Stata 11 for windows dengan Odd Rasio ajusted 0.28 dan 95% Convident Interval sebesar (0,11-0,72) dan status daerah KLB dengan Odd Rasio ajusted sebesar 3,14 dan 95% Convident Interval sebesar (2,08-4,29). Selama satu tahun yakni dari bulan Januari 2010 sampai bulan Desember 2010 telah terjadi kasus difteri sebanyak 4 kasus-kasus difteri dan 80 orang yang pernah kontak dengan penderita difteri. 3 kasus tersebut berasal dari daerah Banten 2 orang satu orang dari daerah Bogor dan satu orang dari daerah Kepulauan Riau. Dari hasil penelitian yang diperoleh, disarankan untuk meneliti potensi vaksin yang berada di tempat sarana kesehatan agar diketahui besar potensi vaksin yang akan diberikan pada anak terutama di daerah yang ada kasus difteri.

Item Type: Monograph (Project Report)
Uncontrolled Keywords: Difteri; KLB; Survei Titer Antibodi
Subjects: W Medicine and related subjects (NLM Classification) > WC Communicable Diseases > WC 195-425 Infection. Bacterial Infections
Divisions: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan > Pusat Penelitian dan Pengembangan Bio Medis dan Farmasi
Depositing User: Administrator Eprints
Date Deposited: 02 Oct 2017 05:28
Last Modified: 15 Feb 2018 09:06
URI: https://repository.badankebijakan.kemkes.go.id/id/eprint/674

Actions (login required)

View Item View Item