REPOSITORI BADAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN

Studi Epidemiologi Schistosomiasis Di Dataran Tinggi Bada Kabupaten Poso Sulawesi Tengah

Rosmini and Jastal and Erlan, Ahmad and Ningsi (2010) Studi Epidemiologi Schistosomiasis Di Dataran Tinggi Bada Kabupaten Poso Sulawesi Tengah. Project Report. Balai Penelitian dan Pengembangan Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang (P2B2) Donggala.

Full text not available from this repository.

Abstract

Penularan schistosomiasis terjadi karena adanya kontribusi bersama-sama beberapa faktor yang saling terkait. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui epidemiologi schistosomiasis di Dataran Tinggi Bada yang merupakan penelitian observasional dengan rancangan cross sectional. Pengumpulan data dilakukan dengan survei tinja, survei keong, survei reservoir (tikus dan hewan mamalia), survei habitat, pemetaan habitat dan penderita schistosomiasis serta wawancara. Pemeriksaan tinja manusia menggunakan metode Kato Katz, pemeriksaan tinja binatang mamalia dengan menggunakan metode sentrifugasi formalin-eter, pembedahan tikus, pemeriksaan keong dengan metode crushing, survey habitat dengan melakukan identifikasi keadaan fisik, kimia, dan biologi di lingkungan sekitarnya, wawancara menggunakan kuesioner terhadap 246 responden yang dipilih dengan simple random sampling untuk mengetahui pengetahuan, sikap dan perilaku, serta pemetaan kasus dan fokus keong O.h. lindoensis dengan menggunakan GPS. Hasil penelitian menunjukkan prevalensi schistosomiasis pada manusia yaitu sebesar 5.9%, prevalensi pada tikus dan binatang mamalia yaitu 0% dan infection rate keong O.h. lindoensis yaitu 1%. Jumlah fokus keong yang ditemukan yaitu sebanyak 26 fokus dimana 5 diantaranya termasuk fokus baru. Habitat fokus pada umumnya berupa sawah, air pancuran (mata air) dan kolam ikan yang terbengkalai. Jenis tanaman yang ditemukan yaitu tumbuhan paku-pakuan, serasah pohon enau, rumput (ciperaceae, Paspalum spp.), Eupathorium spp., semak (Eupathorium spp, Ageratum spp) dan perdu-perduan. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa tidak ada hubungan pekerjaan (p=0,237), pengetahuan (p=0,699), sikap (p=0,94) dan perilaku bepergian ke daerah fokus (p=0,549) dengan kejadian schistosomiasis. Perilaku yang berhubungan dengan kejadian schistosomiasis yaitu perilaku buang air besar di jamban keluarga (p=0,001), mandi/mencuci di sungai (p=<0,001), menggunakan alat pelindung diri bila ke daerah fokus (p=<0,001) dan menggunakan sumber air minum dari mata air (p=0,002). Penularan schistosomiasis terjadi karena adanya kontribusi bersama-sama antara faktor keong O.h. lindoensis, kontak manusia dan binatang mamalia yang berperan sebagai reservoir dengan daerah fokus. Kejadian schistosomiasis berhubungan dengan perilaku buang air besar di jamban keluarga, mandi/mencuci di sungai, menggunakan alat pelindung diri bila ke daerah fokus dari menggunakan sumber air minum dari mata air.

Item Type: Monograph (Project Report)
Uncontrolled Keywords: Studi Epidemiologi; Schistosomiasis
Subjects: W Medicine and related subjects (NLM Classification) > WC Communicable Diseases > WC 680-950 Tropical and Parasitic Diseases
Divisions: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan > Balai Penelitian dan Pengembangan Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang (P2B2) Donggala
Depositing User: Administrator Eprints
Date Deposited: 02 Oct 2017 05:27
Last Modified: 02 Nov 2017 08:37
URI: https://repository.badankebijakan.kemkes.go.id/id/eprint/607

Actions (login required)

View Item View Item