Pencarian Koleksi Repositori Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan

Potensi Penghematan Biaya Skrining Calon Pengantin Terhadap Penurunan Penyakit (Policy Brief Sibijaks Awards 2024)

KURNIAWATI, DINI (2024) Potensi Penghematan Biaya Skrining Calon Pengantin Terhadap Penurunan Penyakit (Policy Brief Sibijaks Awards 2024). In: SiBijaKs Awards 2024, Jakarta.

[thumbnail of 21 Potensi Penghematan Biaya.pdf]
Preview
Text
21 Potensi Penghematan Biaya.pdf

Download (1MB) | Preview

Abstract

Skrining calon pengantin (catin) merupakan upaya untuk mencegah penularan dan mereduksi risiko keturunan terhadap penyakit di masa yang akan datang. Skrining catin pada perempuan menjadi penting untuk mendukung keberhasilan kehamilan hingga mencegah penyakit turunan, serta berkontribusi pada generasi penerus yang sehat, penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB), dan eliminasi stunting di masa yang akan datang. Berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023, perempuan masih menderita penyakit menular dan tidak menular. Misalnya, 2% menderita Diabetus Melitus (DM), 10,5% menderita hipertensi, 0,22% menderita TB dan 0,13% menderita hepatitis. Pada ibu hamil, 28% menderita anemia, dan presentasi OHA berdasarkan risiko, sebesar 16% merupakan ibu hamil (SIHA, 2023). Di Indonesia, terjadi peningkatan kasus talasemia yang terus-menerus dan pada tahun 2021, penyandang talasemia di Indonesia mencapai 10.973 kasus (Kemenkes, 2021). Pemerintah Indonesia mempersiapkan kebijakan memperluas skrining catin ke seluruh wilayah Indonesia, sehingga diperlukan perhitungan kebutuhan anggaran dan potensi penghematan jika kebijakan tersebut terimplementasi. Kajian ini bertujuan untuk mendorong evaluasi dampak ekonomi dan kesehatan skrining catin dan potensi penghematan terhadap penurunan penyakit. Metode yang digunakan berupa kajian pustaka dan analisis data sekunder. Biaya skrining catin dibuat menjadi tiga scenario dan dua asumsi yang disesuaikan berdasarkan jumlah pemeriksaan yang diusulkan dalam paket manfaat skrining antara lain pemeriksaan antropometri, fisik, dan jiwa, pemeriksaan hemoglobin (HB), HIV dan sifilis, hepatitis B, DM, TB, hipertensi, dan talasemia. Biaya skrining sampai tahun 2025-2030 didapatkan Rp154 miliar hingga Rp 1,4 triliun, tergantung scenario dan asumsi yang dipilih. Pemerintah Indonesia dapat mempertimbangkan alokasi anggaran untuk implementasi skrining catin berdasarkan skenario dan asumsi yang dipilih untuk melihat dampaknya terhadap penurunan risiko penularan penyakit dan penghematan biaya

Item Type: Conference or Workshop Item (Paper)
Uncontrolled Keywords: SiBijaKs Awards 2024
Subjects: W Medicine and related subjects (NLM Classification) > W General Medicine. Health Professions
Divisions: Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan
Depositing User: Eka Aji Mustofa
Date Deposited: 09 Jul 2025 01:59
Last Modified: 09 Jul 2025 01:59
URI: https://repository.badankebijakan.kemkes.go.id/id/eprint/5955

Actions (login required)

View Item
View Item