MARDHIAH, HIMMATUN (2024) Menentukan Prioritas Intervensi Pencegahan Stunting (Policy Brief Sibijaks Awards 2024). In: SiBijaKs Awards 2024, Jakarta.
18 Menentukan Prioritas Intervensi.pdf
Download (642kB) | Preview
Abstract
Stunting adalah masalah kesehatan yang mendesak di Indonesia, dengan prevalensi 21,5% pada tahun 2023 menurut Survei Kesehatan Indonesia (SKI). Stunting tidak hanya menghambat pertumbuhan fisik anak, tetapi juga mempengaruhi perkembangan kognitif, motorik, serta produktivitas jangka panjang, yang berpotensi menghambat pencapaian generasi emas Indonesia pada tahun 2045. Analisis mengidentifikasi tiga faktor utama penyebab stunting: gizi buruk, sanitasi dan air bersih yang tidak memadai, serta akses kesehatan yang terbatas. Rekomendasi yang diusulkan dalam policy brief ini didasarkan pada studi kasus dari berbagai negara yang berhasil mengatasi permasalahan serupa, sehingga dapat memberikan solusi yang terbukti efektif untuk diterapkan di Indonesia: 1. Penguatan Program Gizi Terintegrasi: Memperluas intervensi gizi dari 1000 HPK hingga 8000 HPK, termasuk penyediaan makanan tambahan bagi ibu hamil dengan Kurang Energi Kronis (KEK), pemberian Tablet Tambah Darah (TTD), serta edukasi gizi bagi ibu hamil, menyusui, dan remaja. Rekomendasi ini terinspirasi dari program yang sukses di Bangladesh. 2. Perbaikan Gizi Remaja: Pelaksanaan skrining anemia dan pemberian TTD di sekolah-sekolah, serta edukasi tentang pentingnya nutrisi, mengikuti contoh dari Vietnam yang berhasil meningkatkan status gizi remaja putri melalui intervensi di sekolah. 3. Perbaikan Gizi Ibu Hamil: Memastikan akses pemeriksaan kehamilan (ANC) yang komprehensif, termasuk pemberian TTD dan makanan tambahan berbasis pangan lokal, untuk mencegah stunting sejak kehamilan. Pendekatan ini terbukti efektif di Ghana. 4. Perbaikan Gizi pada Balita: Peningkatan pemantauan pertumbuhan, pemberian ASI eksklusif, MP-ASI kaya protein hewani, serta imunisasi, yang terbukti efektif dalam mengurangi prevalensi stunting di Peru. 5. Investasi dalam Sanitasi dan Infrastruktur Air Bersih: Pengembangan infrastruktur sanitasi dan air bersih di daerah-daerah terpencil melalui Kerjasama pemerintah dan sektor swasta, serta optimalisasi program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM), mengikuti model yang berhasil diterapkan di Ethiopia. 6. Perbaikan Layanan Kesehatan: Penguatan layanan kesehatan primer, terutama posyandu, untuk meningkatkan edukasi dan pemeriksaan kesehatan ibu dan balita, mengikuti contoh dari Kenya yang berhasil menurunkan angka stunting melalui layanan kesehatan primer yang lebih kuat. Rekomendasi kebijakan dalam pencegahan stunting ini ditujukan kepada berbagai pihak termasuk pemerintah pusat yaitu presiden, BKKBN, Kementerian Kesehatan, Kemendikbud, Kementerian Sosial dan juga seluruh lintas sektor.
Item Type: | Conference or Workshop Item (Paper) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | SiBijaKs Awards 2024 |
Subjects: | W Medicine and related subjects (NLM Classification) > W General Medicine. Health Professions |
Divisions: | Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan |
Depositing User: | Eka Aji Mustofa |
Date Deposited: | 09 Jul 2025 01:46 |
Last Modified: | 09 Jul 2025 01:46 |
URI: | https://repository.badankebijakan.kemkes.go.id/id/eprint/5952 |