Stunting masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia yang salah satu factor penyebab utamanya adalah kurang energi kronik (KEK) pada ibu hamil. Distribusi Pemberian Makanan Tambahan (PMT) yang efektif dan terukur menjadi kunci untuk menurunkan angka stunting. Namun, distribusi PMT seringkali terkendala oleh perencanaan yang kurang matang, ketidakakuratan data, dan sistem pemantauan yang lemah. Oleh karena itu, diperlukan strategi untuk meningkatkan distribusi PMT bagi ibu hamil dengan KEK, seperti perencanaan berbasis data, pemantauan stok secara real-time, integrasi distribusi dengan rekam medis elektronik, serta peran aktif kader melalui aplikasi mobile untuk memantau konsumsi PMT pada ibu hamil dengan KEK. Upaya ini dilakukan untuk dapat meningkatkan cakupan ibu hamil KEK yang menerima bantuan gizi hingga 90% di tahun 2024, dengan harapan dapat menurunkan angka stunting sebesar 14% sesuai target RPJMN 2024.