SARI, SELVIA HARUM (2024) Integrasi Pelayanan Paliatif dalam Program Tuberkulosis untuk Mendukung Tercapainya Eliminasi Tuberkulosis Tahun 2030 (Policy Brief Sibijaks Awards 2024). In: SiBijaKs Awards 2024, Jakarta.
8 Integrasi Pelayanan Paliatif dalam Program Tuberkulosis untuk Mendukung Tercapainya Eliminasi Tuberkulosis Tahun 2030.pdf
Download (431kB) | Preview
Abstract
Indonesia menempati urutan kedua negara dengan beban tuberkulosis (TBC) tertinggi dan salah satu negara dengan beban tertinggi TBC resistan obat (RO). Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023 melaporkan prevalensi TBC sebesar 0,30% atau 2.631 kasus. Pada 2022, diperkirakan terdapat 24.666 kasus TBC RO. Kematian akibat TBC diperkirakan sebesar 144.000 atau 52 per 100.000 penduduk dan 6.500 atau 2,4 per 100.000 penduduk pada TBC HIV.
TBC adalah penyakit yang bisa disembuhkan dengan mengonsumsi obat secara teratur. Namun, berdasarkan data SKI 2023 proporsi keteraturan minum obat secara nasional hanya 62,5%. Permasalahan lain pada TBC RO diantaranya angka keberhasilan pengobatan yang masih rendah yaitu 45-50% (target 90%), Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) serius selama pasien menjalani pengobatan, dan efek samping obat seperti mual, muntah, dan kesemutan pada tangan dan kaki. Selain pasien, pemberi perawatan atau anggota keluarga lain juga dapat merasakan penderitaan seperti stress akibat beban perawatan, masalah finansial, stigma, dan kedukaan.
Melihat kompleksitas masalah yang dihadapi oleh pasien TBC beserta keluarganya, diperlukan upaya komprehensif yang tidak hanya berfokus pada pencegahan, deteksi dan pengobatan, tetapi juga secara cermat mengintegrasikan upaya-upaya tersebut dengan pelayanan paliatif.
World Health Organization (WHO) mendefinisikan pelayanan paliatif sebagai sebuah pendekatan yang diberikan kepada pasien (anak dan dewasa) yang hidup dengan penyakit yang mengancam nyawa beserta keluarganya. Target utama pasien TBC yang mendapatkan pelayanan paliatif diantaranya TBC sensitif obat (SO) (koinfeksi TBC-HIV dan TBC ekstraparu) dan TBC RO (Multidrug Resistant [MDR] dan Extensively Drug Resistance [XDR]). Integrasi pelayanan paliatif ke dalam program TBC diharapkan dapat meringankan penderitaan pasien dan keluarganya, meningkatkan kepatuhan terapi, manajemen gejala fisik dan efek samping pengobatan, perawatan akhir hidup, serta pendampingan masa berduka jika pasien meninggal.
Item Type: | Conference or Workshop Item (Paper) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | SiBijaKs Awards 2024 |
Subjects: | W Medicine and related subjects (NLM Classification) > W General Medicine. Health Professions |
Divisions: | Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan |
Depositing User: | Eka Aji Mustofa |
Date Deposited: | 09 Jul 2025 01:00 |
Last Modified: | 09 Jul 2025 01:00 |
URI: | https://repository.badankebijakan.kemkes.go.id/id/eprint/5942 |