Status Kerentanan Larva Vektor DBD (Aedes Aegypti) Terhadap Temefos Di Kota Banjarbaru Propinsi Kalimantan Selatan

Ridha, M.Rasyid (2010) Status Kerentanan Larva Vektor DBD (Aedes Aegypti) Terhadap Temefos Di Kota Banjarbaru Propinsi Kalimantan Selatan. Project Report. Balai Penelitian dan Pengembangan Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang (P2B2) Tanah Bumbu.

Abstract

Demam Berdarnh Dengue (DBD) saat ini masih merupakan penyakit endemis di Indonesia dan sering menimbulkan Kejadian Luar Biasa (KLB) dengan vektor utama Ae. aegytpti. Salah satu metode pengendalian larva nyamuk Aedes aegypti adalah dengan menggunakan Larvasida temepos (abate). Tujuan Penelitian ini adalah untuk menentukan status kerentanan larva vektor DBD (Ae. aegypi) terhadap larvasida temefos. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan metode post test only with control group design, dengan desain rancang acak lengkap (RAL), terdiri dari 4 perlakukan dan 2 kontrol dengan 4 ulangan. Dosis temepos yang digunakan untuk mengetahui status kerentanan yaitu temepos dengan konsentrasi 0,1 mg/L. Hasil kolonisasi diambil 100 ekor jentik untuk uji dan 50 ekor jentik sebagai kontrol pada instar III. Tingkat rata-rata kematian larva adalah 89% atau toleran (<97%) dengan variasi kematian di tiap kecamatan berbeda-beda yaitu di Kecamatan Banjarbaru Utara sebesar 90%, Kecamatan Banjarbaru Selatan 96%, Kecamatan landasan ulin 96%, Kecamatan Liang Anggang 92% dan Kecamatan Cempaka 97% dengan status toleran, sehingga larvasida temepos perlu dipertimbangkan untuk terus digunakan dalam pengendalian vektor.

Actions (login required)

View Item