Pandji Wibawa, Dhewantara and Puji Astuti, Endang and Yanuar Pradani, Frida (2013) STUDI BIOEKOLOGI NYAMUK Anopheles sundaicus DI DESA SUKARESIK KECAMATAN SIDAMULIH KABUPATEN CIAMIS. Buletin Penelitian Kesehatan, 41 (1). pp. 26-36. ISSN 0125-9695
![eb93caa1-ecf6-4583-841f-d2d873680fca hal 26-36.pdf [thumbnail of eb93caa1-ecf6-4583-841f-d2d873680fca hal 26-36.pdf]](https://repository.badankebijakan.kemkes.go.id/style/images/fileicons/text.png)
eb93caa1-ecf6-4583-841f-d2d873680fca hal 26-36.pdf
Download (279kB)
Abstract
Desa Sukaresik Kecamatan Sidamulih Kabupaten Ciamis masih menjadi salah satu daerah dengan risiko malaria yang cukup tinggi di Jawa Barat. Sebagai bagian dari upaya pengendalian vektor dan malaria, informasi bioekologi vektor malaria sangat penting untuk dipahami. Sebuah studi dengan desain spot survey telah dilakukan dilakukan di Desa Sukaresik, Kecamatan Sidamulih, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat pada bulan September-November 2011. Tujuan penelitian adalah untuk memperoleh informasi bioekologi vektor malaria mencakup sebaran tempat perkembangbiakan nyamuk Anopheles spp, kepadatan, dan longevitas nyamuk Anopheles sundaicus. Pengamatan tempat perkembangbiakan dilakukan untuk mengetahui keberadaan larva Anopheles spp dan karakteristik lingkungannya. Penangkapan larva dilakukan dengan menggunakan dipper, sedangkan penangkapan nyamuk dilakukan dengan umpan orang di dalam dan luar rumah pada pukul 18.00-06.00. Penangkapan nyamuk dilakukan sebanyak 10 kali di tiga rumah oleh enam orang kolektor. Pembedahan ovarium nyamuk An. sundaicus betina dilakukan untuk mengetahui longevitas nyamuk. Kepadatan nyamuk dinyatakan oleh Man-Biting Rate (MBR) dan Man-Hour Density (MHD) dihitung menggunakan persamaan WHO. Hasil menunjukkan adanya larva Anopheles spp di enam lokasi yang tersebar di Desa Sukaresik. Karakteristik lingkungan habitat berupa tambak terbengkalai dan sawah tadah hujan pada ketinggian 34-46 mdpl, rata-rata salinitas 0-0,1‰, suhu air 28-33°C, pH 7, dan tinggi muka air mencapai 50-200 cm. Jumlah nyamuk An. sundaicus yang mengigit per orang per malam (MBR) sebesar 1,98 ekor, sedangkan rata-rata kepadatan nyamuk per jam (MHD) An. sundaicus sebesar 2,98 ekor/orang. Puncak aktivitas menggigit terjadi pada pukul 00.00-04.00; proporsi parus mencapai 66% dengan peluang hidup harian sebesar 0,871. Umur relatif populasi mencapai 7 hari.
Item Type: | Article |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | bioecology, vector, malaria, An. sundaicus, Ciamis |
Subjects: | W Medicine and related subjects (NLM Classification) > WC Communicable Diseases |
Divisions: | Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan > Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan |
Depositing User: | Rini Sekarsih |
Date Deposited: | 15 Apr 2025 03:18 |
Last Modified: | 15 Apr 2025 03:18 |
URI: | https://repository.badankebijakan.kemkes.go.id/id/eprint/5757 |