REPOSITORI BADAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN

Penetapan Kadar Residu Organoklorin dan Taksiran Resiko Kesehatan Masyarakat Terhadap Residu Pestisida Organoklorin pada 10 Komoditi Pangan

Isnawati, Ani and Mutiatikum, Daroham (2005) Penetapan Kadar Residu Organoklorin dan Taksiran Resiko Kesehatan Masyarakat Terhadap Residu Pestisida Organoklorin pada 10 Komoditi Pangan. Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, 15 (2). pp. 32-38. ISSN 0853-9987

[thumbnail of 161898-penetapan-kadar-residu-organoklorin-dan-9d914738 (1).pdf] Text
161898-penetapan-kadar-residu-organoklorin-dan-9d914738 (1).pdf

Download (380kB)

Abstract

Usaha untuk mendapatkan hasil pertanian yang meningkat tidak ekonomis jika tidak menggunakan pestisida untuk menanggulangi serangan hama tanaman. Selain memberikan keuntungan bagi petani, disisi lain residu pestisida dapat membahayakan konsumen dalam batas-batas tertentu. Pemakaian pestisida organoklorin telah dilarang penggunaannya melalui Menteri Pertanian nomor 434.1/kpts/TP.270/7/2001 karena sifatnya yang persisten. Oleh karena itu untuk mengetahui sejauh mana residu pestisida organoklorin masih ada dikomoditi makanan, maka dilakukan penetapan kadar residu pestisida organoklorin dan melakukan perhitungan taksiran resiko terhadap kesehatan masyarakat.
Sampel adalah 10 jenis makanan (beras, jagung, kacang panjang, pisang ambon, tahu tempe, daging sapi, daging ayam, ikan mas, ikan gabus) yang paling banyak dikonsumsi masyarakat yang digolongkan sebagai makanan pokok, lauk, sayur dan buah. Tempat pengambilan sampel dipilih secara purposif di wilayah propinsi Jawa Barat dari 3 kota besar, yaitu Bandung, Cirebon dan Serang. sepuluh jenis sampel diambil secara acak sederhana di beberapa kios di satu pasar tradisional dari tiap kota. Penetapan kadar residu organoklorin dilakukan dengan menggunakan kromatografi gas. Sampel diambil secara acak sederhana dibeberapa kios disatu pasar tradisional dari tiap kota.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa daging sapi yang berasal dari Bandung merupakan jenis makanan yang terdeteksi pestisida organoklorin, yaitu : alfa-endosulfon dan beta endosulfon dengan kadar masing-masing 0,0284 mg/kg dan 0,0249 mg/kg. Kadar yang didapat masih di bawah BMR (Batas Maksimum Residu) dan nilai ADI (Acceptable Daily Intake) untuk endosulfon, sehingga tidak berisiko terhadap masyarakat yang mengkonsumsinya.

Item Type: Article
Uncontrolled Keywords: Organoklorin, Pestisida, Kesehatan Masyarakat
Subjects: W Medicine and related subjects (NLM Classification) > WA Public Health
Divisions: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan > Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
Depositing User: K A
Date Deposited: 30 Dec 2024 09:26
Last Modified: 30 Dec 2024 09:26
URI: https://repository.badankebijakan.kemkes.go.id/id/eprint/5552

Actions (login required)

View Item View Item