REPOSITORI BADAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN
Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Tokoh Masyarakat tentang Malaria di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah
Shinta, Shinta and Sukowati, Supratman (2005) Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Tokoh Masyarakat tentang Malaria di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, XV (1). pp. 29-34. ISSN 0853-9987
Text
161669-pengetahuan-sikap-dan-perilaku-tokoh-mas-ee06c112 (1).pdf Download (464kB) |
Abstract
Malaria merupakan masalah kesehatan masyarakat di Kabupaten Purworejo. Pemberantasan malaria tidak mungkin dapat berhasil dengan baik tanpa adanya peran serta masyarakat dan keterlibatan mitra terkait. Untuk meningkatkan peran serta masyarakat dan menggalang kemitraan dalam pemberantasan malaria diperlukan informasi tentang pengetahuan, sikap dan perilaku (PSP) dari masyarakat maupun tokoh masyarakat di daerah sasaran. Metode penelitian dilakukan dengan wawancara mendalam menggunakan pertanyaan terbuka terhadap tokoh masyarakat formal dan informal. lnforman tokoh formal adalah Camat, Kepala Desa dan Kepala Dukuh. Informan tokoh informal adalah guru sekolah, ulama, kader PKK dan karang taruna. Tujuan penelitian untuk menemukan metode pemberantasan malaria secara tepat guna. Hasil penelitian: Pengetahuan informan tentang cukup baik, sudah mengenal tanda tanda, penyebab dan cara pengobatan. Malaria ditularkan oleh nyamuk Anopheles, ada juga yang mengatakan Aedes ataupun tidak tahu. Posisi nyamuk ketika menggigit menungging; menggigit pada malam hari, bila ada orang yang melahirkan atau ada hajatan, masih ada yang mengatakan siang hari; tempat perkembangbiakan di kubangan, kolam, tempurung kelapa, saluran air, masih ada yang mengatakan di air kotor dan bak mandi. Pengobatan dapat dilakukan dengan dua cara; pengobatan modern dengan klorokuin, pengobatan tradisional dengan daun pepaya, buah mahoni, kulit pohon kina, akar alang-alang, brotowali dan pace. Mengenai sikap informan sudah baik, dalam upaya mencari pengobatan warga akan mendatangi Puskesmas, bidan desa, juru malaria desa, dokter, membeli obat di warung atau ke dukun. Malaria mengakibatkan tidak dapat bekerjalsekolah beberapa hari, dapat menyebabkan kematian, dapat sembuh setelah makan obat dan istirahat sebentar. Perilaku informan mengenai cara menghindari gigitan, cara mengurangi resiko gigitan nyamuk sudah baik namun dalam pencegahan
malaria umumnya masih rancu dengan cara pencegahan demam berdarah. Ada penyuluhan dan kunjungan petugas kesehatan namun masih sangat jarang dan masih diperlukan
Item Type: | Article |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Malaria, PSP, tokoh formal, tokoh informal, penyuluhan, kelambu |
Subjects: | W Medicine and related subjects (NLM Classification) > WC Communicable Diseases W Medicine and related subjects (NLM Classification) > WC Communicable Diseases > WC 680-950 Tropical and Parasitic Diseases |
Divisions: | Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan > Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan |
Depositing User: | K A |
Date Deposited: | 13 Dec 2024 04:28 |
Last Modified: | 13 Dec 2024 04:28 |
URI: | https://repository.badankebijakan.kemkes.go.id/id/eprint/5545 |
Actions (login required)
View Item |