REPOSITORI BADAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN

Studi Deskriptif Kemampuan Laboratorium Emerging Infectious Diseases di Indonesia Tahun 20024

Anorital, Anorital and Heriyanto, Bambang and Dewi, Rita Marleta and Harun, Syahrial and Suwandono, Agus (2007) Studi Deskriptif Kemampuan Laboratorium Emerging Infectious Diseases di Indonesia Tahun 20024. Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, 17 (1). pp. 36-42. ISSN 0853-9987

[thumbnail of 154213-studi-deskriptif-kemampuan-laboratorium-436fde67.pdf] Text
154213-studi-deskriptif-kemampuan-laboratorium-436fde67.pdf

Download (409kB)

Abstract

Kewaspadaan dini terhadap peningkatan kasus new emerging dan re-emerging diseases pada dasarnya tidak terlepas dari kesiapan laboratorium sebagai perangkat pendukung diagnosis. Laboratorium
Emerging Infectious Diseases dengan sarana yang lengkap dan sumber daya yang handal merupakan garda terdepan dalam penentuan dan deteksi dini munculnya kasus penyakit menular, karena berhasilnya upaya pencegahan pada dasamya tidak terlepas dari hasil diagnosis Iaboratorium yang cepat, tepat, dan akurat. Berdasarkan pengalaman terhadap timbulnya berbagai kejadian luar biasa penyakit menular dipandang perlu diketahui kemampuan laboratorium emerging infectious diseases yang ada sehingga hal ini dapat mempermudah dan mempercepat penanggulangan kejadian luar biasa. Pengumpulan informasi kemampuan laboratorium dilakukan melalui mail questionnair (kuesioner per pos) laboratorium EID yang ada di Balai Labkesda, BTKL P2M dan rumah sakit kelas B dan C. Dalam kuesioner tersebut rerdapat 35 jenis penyakit infeksi yang ditanyakan kemampuan sumber daya manusia. ketersediaan peralatan dan anggaran. Selain itu dilakukan juga wawancara mendalam kepada pimpinan instansi atau pejabat yang berwenang pada 12 institusi yang dikirimi mail questionnair don insutusi yang terkait dengan responden. Hasil pengumpulan data/informasi melalui mail questionnair diperoleh informasi bahwa laboratorium EID yang mampu melakukan pemeriksaan spesimen penyakit demam tifoid 76,00Ai, malaria 73.8% tuberkulosis 69,5% kholera 65.1%, shigellosis 52,1% dan difteri 50,(f>/o. Dari hasil wawancara mendalam diperoleh 4 aspek permasalahan yang perlu ditindaklanjuti yaitu jaringan kerja soma, operasionalisasi, pengembangan SDM dan pembinaan. Kesimpulan yang diperoleh dari studi ini adalah dengan diketahuinya profil laboratorium yang ada di institusi Balai Labkesda, BTKL P2M, dan rumah sakit maka langkah tindak lanjut yang dapat dilakukan adalah dengan meloksanakan upaya kerja sama dalam ha/ tukar menukar tnformasi don peningkatan kemampuan sumber daya manusia sehingga kedua ha/ ini dapat memberikan dukungan terhadop upaya penanggulangan penyakit-penyakit emerging infectious.

Item Type: Article
Uncontrolled Keywords: emerging infectious diseases, diagnosis, laboratorium
Subjects: W Medicine and related subjects (NLM Classification) > WC Communicable Diseases > WC 500-590 Virus Diseases
Divisions: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan > Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
Depositing User: K A
Date Deposited: 03 Jun 2024 06:43
Last Modified: 03 Jun 2024 06:43
URI: https://repository.badankebijakan.kemkes.go.id/id/eprint/5480

Actions (login required)

View Item View Item