REPOSITORI BADAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN
Pengembangbiakan Bacillus thuringiensis H-14 Galur Lokal menggunakan Media Air Cucian Beras dan Patogenisitasnya terhadap Jentik Culex Quinquefasciatus
Yuniati, R.A. and Ch. P., Blondine (2007) Pengembangbiakan Bacillus thuringiensis H-14 Galur Lokal menggunakan Media Air Cucian Beras dan Patogenisitasnya terhadap Jentik Culex Quinquefasciatus. Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, 17 (4). pp. 14-20. ISSN 0853-9987
Text
154687-pengembangbiakan-bacillus-thuringiensis-d075cc67.pdf Download (465kB) |
Abstract
Bacillus thuringlensis H-14 telah banyak digunakan dalam pengendalian vektor penyakit, namun memerlukan baiya yang relatif mahal. Penggunaan media air cucian beras dapat digunakan sebagai alternatif untuk mengembangbiakan B. thuringlensis H-14 galur lokal. Penelitian ini bertujuan mengembangbiakan B. thuringlensis H-14 galur lokal dalam media air cucian beras dan mengevaluasi palogenisitasnya terhadap jentik nyamuk culex quinquefasciatus di laboratorium.
Penelitian dilakukan dari bulan MAret sampai Desember 2005 di laboratorium Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Vektor dan Reservoir Penyakit, Salatiga. Sampel penleitian adalah jentik Cx. quinquefasciatus instar III akhir, dan media yang digunakan adalah air cucian Mentik Pandanwangi dan C4 super. Pengambilan sampel dilakukan secara completely ramdomized sampling dengan 10 perlakuan dan 3 ulangan. Data kematian jentik sebesar 90% (LC90) setelah 24 jam pengamatan dianalisis dengan menggunakan analisis probit dan program SPSS 10.0 menggunakan univariate analysis of variance. Untuk mengetahui perbedaan kemaknaan antar berbagai perlakuan digunakan uji Duncan 5%.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dosis terendah B. thuringlensis H-14 galur lokal pada media air cucian beras C4 Super yang membunuh jentik Cx. quinquefasciatus 90% (LC 90) setelah 24 jam pengamatan adalah sebesar 3.38 ppm. Jumlah sel dan spora hidup B. thuringlensis H-14 galur lokal yang paling banyak adalah media air cucian beras C4 Super (20,5 x 10^6 sel/ml dan 22,7 x 10^6 spora/ml) dan paling sedikit pada media air cucian pandanwangi (6 x 10^6 sel/ml dan 6.3 x 10^6 spora/ml). Efek residu B. thuringlensis H-14 galur lokal pada LC90 pada media air cucian beras Mentik, pandanwangi dan C4 Super masing-masing sebesar 5 hari, 3 hari dan 5 hari. Kematian jentik Cx. quinquefasciatus setelah 24 jam pengamatan pada ketiga media pertumbuhan dan berbagai konsentrasi B. thuringlensis H-14 galur lokal menunjukkan adanya perbedaan kemaknaan (p<0,05)
Item Type: | Article |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Bacillus thuringlensis H-14 galur lokal, Culex quinquefasciatus, media air cucian beras |
Subjects: | W Medicine and related subjects (NLM Classification) > WA Public Health |
Divisions: | Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan > Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan |
Depositing User: | K A |
Date Deposited: | 25 Apr 2024 03:37 |
Last Modified: | 25 Apr 2024 03:37 |
URI: | https://repository.badankebijakan.kemkes.go.id/id/eprint/5446 |
Actions (login required)
View Item |