REPOSITORI BADAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN
Potensi Minyak Atsiri Daun Nilam (Pogostemon Cablin B.), Daun Babadotan (Ageratum Conyzoides L), Bunga Kenanga (Cananga Odorata Hook F & Thoms) dan Daun Rosemarry (Rosmarinus Officinalis L ) Sebagai Repelan Terhadap Nyamuk Aedes Aegypti L.
Shinta, Shinta (2012) Potensi Minyak Atsiri Daun Nilam (Pogostemon Cablin B.), Daun Babadotan (Ageratum Conyzoides L), Bunga Kenanga (Cananga Odorata Hook F & Thoms) dan Daun Rosemarry (Rosmarinus Officinalis L ) Sebagai Repelan Terhadap Nyamuk Aedes Aegypti L. Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, 22 (2). pp. 61-69. ISSN 0853-9987
Text
162426-potensi-minyak-atsiri-daun-nilam-pogoste-e52511ef.pdf Download (194kB) |
Abstract
Demam berdarah dengue (DBD) merupakan penyakit tular vektor yang hingga kini masih menjadi masalah di Indonesia, karena morbiditasnya yang terkait dengan kematian. Vektor utama penyebab DBD adalah nyamuk Aedes aegypti, oleh karenanya menjadi penting mencegah gigitan nyamuk Ae. aegypti. Salah satu cara pencegahan gigitan Ae. aegypti yaitu menggunakan repelan sebagai pelindung pribadi. Beberapa tanaman yang mengandung minyak atsiri dipercaya dapat bermanfaat sebagai repelan.
Mekanisme repelan adalah bau yang terkandung dalam minyak atsiri meresap ke pori-pori kulit dan karena panas tubuh, lingkungan, minyak atsiri menguap ke udara. Bau ini akan terdeteksi oleh reseptor kimia yang terdapat pada antena nyamuk dan diteruskan ke impuls saraf, direspon ke dalam otak
sehingga nyamuk akan mengekspresikan diri untuk menghindar. Artikel ini merupakan review hasil penelitian beberapa tanaman yang mengandung minyak atsiri, bertujuan untuk mengetahui potensi daya repelan sebagai perlindung tubuh dari gigitan nyamuk Ae. aegypti. Penelitian tersebut menggunakan metode eksperimen. Minyak atsiri tanaman yang diuji adalah daun Nilam (Pogostemon cablin B.) dalam konsentrasi 45%, 55%, 65%, dan 75% , daun Babadotan (Ageratum conyzoides L ) konsentrasi
14%, 20%, 29% dan 42%, bunga Kenanga (Cananga odorata Hook F & Thoms) konsentrasi 5%, 20%. 35% dan 50% dan daun Rosemarry (Rosmarinus officinalis L) konsentrasi 36%, 43%, 52% dan 62%. Uji repelan menggunakan lengan tenaga sukarelawan. Sebagai kontrol negatif menggunakan larutan tween 20 dan sebagai kontrol positif menggunakan larutan DEET 23%. Pengamatan daya repelan dilakukan setiap jam hingga jam ke enam. Untuk mengetahui potensi daya repelan minyak atsiri
digunakan perhitungan dengan rumus: DR = (K – P) /K x 100%. Tanaman dikatakan memiliki daya repelan bila daya repelan ≥ 95%. Hasil penelitian tersebut mengatakan bahwa minyak atsiri daun
Nilam, daun Babadotan, bunga Kenanga dan daun Rosemarry mempunyai potensi sebagai repelan terhadap nyamuk Ae aegypti. Minyak atsiri daun Nilam 55%v/v, daun Babadotan 29%v/v, bunga
Kenanga 20%v/v dan daun Rosemarry 62%v/v memiliki daya repelan selama 3 jam terhadap nyamuk Ae.aegypti berturut turut sebesar 97,6%, 97,2%, 97,4% dan 96,2%. Bunga Kenanga 35%v/v dapat dikembangkan sebagai repelan karena daya repelan selama 6 jam masih cukup tinggi yaitu sebesar 93,6%. Masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mencari tanaman lain yang bersifat sinergis sehingga efek repelan dapat ditingkatkan dalam konsentrasi yang tetap rendah.
Item Type: | Article |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | repelan, Aedes aegypti, minyak atsiri |
Subjects: | QS-QZ Preclinical sciences (NLM Classification) > QV Pharmacology W Medicine and related subjects (NLM Classification) > WC Communicable Diseases > WC 680-950 Tropical and Parasitic Diseases |
Divisions: | Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan > Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan |
Depositing User: | K A |
Date Deposited: | 19 Apr 2024 02:35 |
Last Modified: | 19 Apr 2024 02:35 |
URI: | https://repository.badankebijakan.kemkes.go.id/id/eprint/5365 |
Actions (login required)
View Item |