REPOSITORI BADAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN

Praktik Pemberian Asi Eksklusuf dan Karakteristik Demografi (Studi Kasus di Provinsi Jawa Barat, Sumatera Barat dan Nusa Tenggara Timur)

Hidayat, Tjetjep Syarif (2012) Praktik Pemberian Asi Eksklusuf dan Karakteristik Demografi (Studi Kasus di Provinsi Jawa Barat, Sumatera Barat dan Nusa Tenggara Timur). Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, 22 (2). pp. 51-60. ISSN 0853-9987

[thumbnail of 162383-praktik-pemberian-asi-eksklusif-dan-kara-2943753f.pdf] Text
162383-praktik-pemberian-asi-eksklusif-dan-kara-2943753f.pdf

Download (107kB)

Abstract

Latar belakang: Menyusui secara eksklusif dapat menjaga kelangsungan hidup dan kesehatan bayi.WHO merekomendasikan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan. Namun kenyataan di lapangan, hanya sebagian kecil ibu yang memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan. Tujuan: mempelajari faktor-faktor yang berhubungan dengan praktik pemberian ASI eksklusif sampai 6 bulan. Metode: Penelitian ini bersifat deskriptif dengan menggunakan desain penelitian cross-sectional. Responden adalah ibu-ibu yang mempunyai anak yang berumur 6-12 bulan, Pemilihan responden dilakukan secara acak dan seluruhnya berjumlah 1884 responden. Penelitian dilaksanakan pada tahun 2006 di 3 Propinsi yakni Jawa Barat, Sumatera Barat dan Nusa Tenggara Timur. Data yang dikumpulkan meliputi; karakteristik
sosioekonomi, sosiodemografi, pemberian Air Susu Ibu (ASI), pemberian cairan pralaktal selain ASI, tempat persalinan, pemberian kolostrum. dan penolong persalinan, Analisis data dilakukan secara deskriptif dan analitik dengan membuat tabel-tabel distribusi frekuensi kemudian diuji menggunakan X2
(khi kuadrat). Hasil. Proporsi praktik pemberian ASI eksklusif di tiga propinsi masih rendah yaitu Jawa barat 19,2%, Sumatera Barat 10,4% dan Nusa Tenggara Timur 8,9%. Setelah dianalisis diperoleh
beberapa faktor penentu yang berhubungan dengan praktik pemberian ASI eksklusif yaitu; ibu tinggal di wilayah kabupaten, ibu tidak bekerja, pemberian kolostrum dan penolong persalinan oleh bidan dan dukun terlatih. Sebagian besar diatas 80% responden tidak bekerja hanya sebagai ibu rumahtangga. Sebanyak (74,4%) sampel di Jawa Barat dan 76,8% sampel di Sumatera Barat penolong persalinan oleh tenaga kesehatan. Sedangkan di Nusa Tenggara Timur lebih dari separoh 65,4% penolong persalinan
oleh tenaga kesehatan bersama dukun terlatih. Faktor pemberian kolostrum di Sumatera Barat merupakan faktor penentu yang berhubungan dengan praktik pemberian ASI eksklusif. Kesimpulan.
Faktor penentu yang hubungannya bermakna dengan praktik pemberian ASI eksklusif sampai 6 bulan (p<0,05) adalah ibu tinggal di wilayah kabupaten, Ibu tidak bekerja atau ibu rumahtangga, dan penolong persalinan oleh tenaga kesehatan bersama dukun terlatih.

Item Type: Article
Uncontrolled Keywords: praktik pemberian ASI, ASI eksklusif
Subjects: W Medicine and related subjects (NLM Classification) > WS Pediatrics > WS 113-141 Child Care. Nutrition. Physical Examination
Divisions: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan > Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
Depositing User: K A
Date Deposited: 19 Apr 2024 02:25
Last Modified: 19 Apr 2024 02:25
URI: https://repository.badankebijakan.kemkes.go.id/id/eprint/5363

Actions (login required)

View Item View Item