REPOSITORI BADAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN

Kajian Epidemiologis Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK)

Oemiati, Ratih (2013) Kajian Epidemiologis Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK). Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, 23 (2). pp. 82-88. ISSN 0853-9987

[thumbnail of 20807-kajian-epidemiologis-penyakit-paru-obstr-0094b3d7.pdf] Text
20807-kajian-epidemiologis-penyakit-paru-obstr-0094b3d7.pdf

Download (146kB)

Abstract

Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) sangat kurang dikenal di masyarakat. Di Amerika Serikat pada tahun 1991 diperkirakan terdapat 14 juta orang menderita PPOK, meningkat 41,5% dibandingkan tahun 1982, sedangkan mortalitas menduduki peringkat IV penyebab terbanyak yaitu 18,6 per 100.000 penduduk pada tahun 1991 dan angka kematian ini meningkat 32,9% dari tahun 1979 sampai 1991. WHO menyebutkan PPOK merupakan penyebab kematian keempat didunia yaitu akan menyebabkan kematian pada 2,75 juta orang atau setara dengan 4,8%. Selain itu WHO juga menyebutkan bahwa sekitar 80 juta orang akan menderita PPOK dan 3 juta meninggal karena PPOK pada tahun 2005. Kajian ini bertujuan untuk mengukur prevalensi PPOK, tingkat keparahan, serta untuk mengidentifikasi tipe PPOK, faktor risiko, morbiditas dan mortalitas, dampak PPOK dan biaya pengobatan. Penelitian ini merupakan review PPOK berdasarkan data kepustakaan dan jurnal dengan fokus penulisan PPOK, yang meliputi; gejala, klasifikasi, prevalensi, faktor risiko, morbiditas dan mortalitas, dampak PPOK, pengobatan dan biaya pengobatan PPOK. Berdasarkan kajian tipe PPOK ada dua yaitu bronchitis kronik dan emphysema. Di Asia Tenggara diperkirakan prevalensi PPOK sebesar 6,3% dengan prevalensi tertinggi ada di negara Vietnam (6,7%)dan RRC (6,5%). Faktor risiko antara lain merokok;
polusi indoor, outdoor, dan polusi di tempat kerja; genetik; riwayat infeksi saluran napas berulang. Ada 4 indikator tingkat keparahan berdasarkan ATS (American Thoracic Society). Keterbatasan aktivitas pada pasien PPOK, penurunan berat badan, peningkatan risiko penyakit kardiovaskuler, osteoporosis dan depresi merupakan akibat PPOK. Dibutuhkan sekitar $ 18 miliar biaya langsung dan biaya tidak langsung sekitar $14.1 miliar dalam penanggulangan PPOK di Eropa.

Item Type: Article
Uncontrolled Keywords: PPOK, faktor resiko, mortalitas
Subjects: W Medicine and related subjects (NLM Classification) > WF Respiratory System
Divisions: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan > Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
Depositing User: K A
Date Deposited: 16 Apr 2024 04:21
Last Modified: 16 Apr 2024 04:21
URI: https://repository.badankebijakan.kemkes.go.id/id/eprint/5343

Actions (login required)

View Item View Item