REPOSITORI BADAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN
Radiasi di Sekitar Menara Base Transceiver Station di Bandung dan Jakarta
Athena, Athena and Hananto, Miko (2013) Radiasi di Sekitar Menara Base Transceiver Station di Bandung dan Jakarta. Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, 23 (4). pp. 182-193. ISSN 0853-9987
Text
20688-radiasi-di-sekitar-menara-base-transceiv-95fef807.pdf Download (823kB) |
Abstract
Telah dilakukan penelitian Pengaruh Medan Elektromagnetik Terhadap Kesehatan Masyarakat Di Sekitar Menara Pemancar Telepon Seluler (BTS) di Jakarta dan Bandung bertujuan untuk mengetahui besar pajanan medan elektromagnetik yang berasal dari menara telepon seluler (BTS) dan kondisi kesehatan (kecemasan) masyarakat yang bermukim di sekitar BTS. Disain penelitian adalah cross-sectional dengan jumlah sampel di masing-masing lokasi adalah 10 (7 BTS dengan sistem GSM dan 3 BTS dengan sistem CDMA) yang dipilih secara purposif. Pengumpulan data dilakukan dengan cara pengukuran rapat daya di 16 titik di sekeliling BTS (setiap 22,5 sudut penjuru angin) pada jarak 100 meter. Berdasarkan hasil pengukuran tersebut, pada arah dengan rapat daya paling besar, pengukuran dilanjutkan pada pada jarak 50, 150, 200, 250, dan 300 meter. Alat ukur yang digunakan adalah Radio Frequency Electromagnetic Field Strength Meters SPECTRAN® HF-2025E. Data hasil pengukuran medan elektromagnetik akan dipetakan berdasarkan titik pengukuran di masing-masing BTS, dan dibandingkan dengan peraturan yang ada. Hasil: Pada jarak 100 meter dari BTS, rapat daya frekuensi 900 MHz berkisar antara tidak terdeteksi sampai 396 W/cm dengan modus 2 W/cm2 dengan modus 0,4 W/cm2. Pada frekuensi 1800 MHz berkisar antara tidak terdeteksi sampai 282 W/cm2 dengan modus 13 W/cm dan pada frekuensi 2200 MHz antara tidak terdeteksi sampai 140 W/Cm2. Berdasarkan jarak pengukuran, rapat daya pada frekuensi 900 MHz paling tinggi terukur pada jarak 250 meter dari BTS, sebesar 700 W/cm terukur pada jarak 100 meter; pada frekuensi 2200 MHz paling tinggi 570 W/cm2; frekuensi 1800 MHz , paling tinggi 540 W/cm2 terukur pada jarak 250 meter. Kesimpulan: Secara umum radiasi di sekitar BTS telah melampaui masih di bawah nilai yang direkomendasikan oleh WHO dan ITU maupun Keputusan Ditjen Parpostel tahun 2007, tetapi di beberapa titik pengukuran telah melampaui nilai yang direkomendasikan oleh peraturan tersebut. Mengingat efek yang ditimbulkan oleh pajanan radiasi ini bersifat kronis, maka perlu adanya pemantauan besaran radiasi maupun kondisi kesehatan masyarakat di sekitar BTS.
Item Type: | Article |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Menara telepon seluler, radiasi, medan elektromagnetik |
Subjects: | W Medicine and related subjects (NLM Classification) > W General Medicine. Health Professions |
Divisions: | Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan > Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan |
Depositing User: | K A |
Date Deposited: | 16 Apr 2024 03:35 |
Last Modified: | 16 Apr 2024 03:36 |
URI: | https://repository.badankebijakan.kemkes.go.id/id/eprint/5340 |
Actions (login required)
View Item |