REPOSITORI BADAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN

Sindrom Metabolik pada Orang Dewasa di Kota Bogor, 2011-2012

Sirait, Anna Maria and Sulistiowati, Eva (2014) Sindrom Metabolik pada Orang Dewasa di Kota Bogor, 2011-2012. Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, 24 (2). pp. 81-88. ISSN 0853-9987

[thumbnail of 179209-sindrom-metabolik-pada-orang-dewasa-di-k-02d8ca09.pdf] Text
179209-sindrom-metabolik-pada-orang-dewasa-di-k-02d8ca09.pdf

Download (286kB)

Abstract

Untuk mengetahui prevalensi sindrom metabolik pada orang dewasa di Kota Bogor. Data diperoleh dari data baseline Studi Kohor Penyakit Tidak Menular di Kota Bogor yang dilakukan pada tahun 2011 dan 2012. Sampel adalah penduduk tetap yang berumur 25-65 tahun di 5 kelurahan, Kota Bogor. Dari 5000 responden, hanya 4507 yang dapat dianalisis yaitu 36,2% laki-laki dan 63,8% perempuan. Semua responden dilakukan wawancara,
pemeriksaan fisik dan pemeriksaan laboratorium.Diagnosis sindrome metabolik didasarkan pada kriteria National Cholesterol Education Program Adult Treatment Panel (NCEP-ATP III) yang telah disesuaikan dengan orang Asia. Prevalensi sindrome metabolik 18,7%, pada perempuan 21,2% dan pada laki-laki 14,1% dengan p<0,001. Ditemukan komponen sindrome metabolik yaitu obesitas sentral, HDL rendah,hipertensi, hipertrigliserida dan hiperglikemi masing-masing 44,7%, 35,3%, 29,2%, 19,5%, 12,9%. Dibanding perempuan, laki-laki mempunyai ORadj 1,63 dengan 95% CI 1,38-1,93. Risiko sindrome metabolik meningkat dengan bertambahnya umur. Dibanding dengan umur 25-34 tahun, ORadj 1,170 dengan 95% CI 0,96-1,42 pada umur 35-44 tahun, ORadj 2,02 dengan 95% CI 1,64-2,50 pada umur 45-54 tahun dan ORadj 4,39 dengan 95% CI 3,32-5,79 pada umur 55-65 tahun. Dibanding kurus diperoleh ORadj 3,45 dengan 95% CI 2,74-4,34 pada normal; ORadj 14,51 dengan 95% CI 10,67-19,75 pada gemuk dan ORadj 40,33 dengan 95% CI 14,98-108,58 pada obese. Aktivitas fisik nampaknya kecil pengaruhnya pada risiko terjadinya sindrome metabolik. Perlu dilakukan pendidikan kesehatan tentang pola hidup sehat. Bagi yang terlanjur obesitas perlu dilakukan olah raga untuk mengurangi berat badannya.

Item Type: Article
Uncontrolled Keywords: sindrome metabolik, umur, Index Masa Tubuh, aktivitas fisik, Bogor
Subjects: W Medicine and related subjects (NLM Classification) > W General Medicine. Health Professions
Divisions: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan > Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
Depositing User: K A
Date Deposited: 05 Apr 2024 01:47
Last Modified: 05 Apr 2024 01:50
URI: https://repository.badankebijakan.kemkes.go.id/id/eprint/5325

Actions (login required)

View Item View Item