REPOSITORI BADAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN
Pengaruh Faktor Komposisional dan Faktor Kontekstual Terhadap Kejadian Hipertensi di Jawa dan Bali
Pradono, Julianty and Junaidi, Purnawan Pengaruh Faktor Komposisional dan Faktor Kontekstual Terhadap Kejadian Hipertensi di Jawa dan Bali. Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, 25 (2). pp. 1-10. ISSN 0853-9987
Text
20728-pengaruh-faktor-komposisional-dan-faktor-34309a63.pdf Download (315kB) |
Abstract
Hipertensi merupakan masalah kesehatan masyarakat, karena prevalensi yang tinggi dan merupakan salah satu faktor utama penyebab kematian yang disebabkan oleh penyakit jantung dan pembuluh darah. Banyak studi yang membuktikan bahwa hipertensi berkaitan dengan pola hidup, yang seharusnya
dapat dicegah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan dari faktor komposisional (tingkat individu) serta determinan lingkungan (tingkat rumah tangga dan tingkat kabupaten/kota) terhadap kejadian hipertensi di Jawa dan Bali. Analisis lanjut data Riset Kesehatan Dasar 2007, Susenas 2007, dan data Potensi desa 2008 dengan pendekatan analisis multilevel dilakukan untuk mengestimasi efek kontekstual, sehingga dapat menentukan skala prioritas implikasi program intervensi terhadap kejadian hipertensi. Dikarenakan adanya keterbatasan data analisis ini hanya meliputi 200.603 penduduk dengan kelompok umur 15-60 tahun dari 83.693 rumah tangga di 134 kabupaten/kota pada 7 Provinsi di wilayah
Jawa dan Bali. Prevalensi hipertensi di Jawa dan Bali adalah 26,4 persen (95% CI: 26,2-26,6). Tampak ada perbedaan peranan di tingkat individu (84,9%), tingkat rumah tangga (6,4%) dan tingkat kabupaten/kota (8,7%). Pada tingkat individu, ada 3 variabel yang berperan cukup besar terhadap kejadian hipertensi di wilayah Jawa Bali yaitu IMT ≥ 25 Kg/m2 (OR: 2,02) dengan kontribusi 4,3 persen, obesitas abdominal (OR: 1,45) dengan kontribusi 2,4 persen dan tingkat pendidikan < SLTP (OR: 1,38) dengan kontribusi 1,6 persen. Pada tingkat rumah tangga, variabel yang berperan terhadap kejadian hipertensi adalah kepadatan hunian < 9 m
2/orang (IOR: 1,56 - 1,74), pengeluaran perkapita (IOR: 1,56 - 1,74), dan tidak adanya dukungan kegiatan olahraga (IOR: 1,51-1,80). Sedangkan pada tingkat kabupaten/kota variabel yang berperan adalah daerah dengan skor IPM kaya (IOR: 1,00 - 1,62). Penelitian ini merekomendasikan program intervensi, terutama ditujukan pada faktor komposisional pada tingkat individu. Menurunkan berat badan dengan mempertahankan berat badan ideal dan meniadakan obesitas sentral, serta meningkatkan kerjasama lintas sektor non kesehatan dalam meningkatkan pendidikan.
Item Type: | Article |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | hipertensi, analisis multilevel, Jawa dan Bali |
Subjects: | W Medicine and related subjects (NLM Classification) > WG Cardiovascular System > WG 200-460 Heart. Heart Diseases |
Divisions: | Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan > Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan |
Depositing User: | K A |
Date Deposited: | 01 Apr 2024 03:02 |
Last Modified: | 01 Apr 2024 03:04 |
URI: | https://repository.badankebijakan.kemkes.go.id/id/eprint/5294 |
Actions (login required)
View Item |