REPOSITORI BADAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN

Korelasi Hemoglobin A1c dengan Hemoglobin dan Laju Filtrasi Glomerulus Penderita Diabetes dengan dan tanpa Komplikasi Gagal Ginjal Kronik di Bogor

Driyah, Srilaning and Pradono, Julianty (2020) Korelasi Hemoglobin A1c dengan Hemoglobin dan Laju Filtrasi Glomerulus Penderita Diabetes dengan dan tanpa Komplikasi Gagal Ginjal Kronik di Bogor. Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, 30 (4). pp. 305-314. ISSN 0853-9987

[thumbnail of Korelasi Hemoglobin A1c dengan Hemoglobin dan Laju Filtrasi Glomerulus Penderita Diabetes dengan dan tanpa Komplikasi Gagal Ginjal Kronik di Bogor.pdf] Text
Korelasi Hemoglobin A1c dengan Hemoglobin dan Laju Filtrasi Glomerulus Penderita Diabetes dengan dan tanpa Komplikasi Gagal Ginjal Kronik di Bogor.pdf - Published Version

Download (412kB)

Abstract

Diabetes melitus tipe 2 (DMT2) merupakan penyakit kronik dan dapat menimbulkan komplikasi, salah satunya adalah penurunan fungsi ginjal. Anemia merupakan komplikasi DMT2 khususnya jika disertai gangguan renal. Tujuan penelitian ini menunjukkan hubungan hemoglobin A1c (HbA1c) dengan hemoglobin (Hb), hematokrit (HCT), kreatinin, dan laju filtrasi glomerulus (LFG) pada responden DMT2 dengan dan tanpa komplikasi gagal ginjal kronik (GGK). Penelitian ini menggunakan subset data kohor penyakit tidak menular (PTM) yang dilakukan oleh Puslitbang Upaya Kesehatan Masyarakat di Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor. Desain penelitian adalah studi observasional analitik. Responden adalah semua penderita DMT2 dengan data lengkap sebanyak 303 orang yang didiagnosis berdasarkan hasil pemeriksaan gula darah sebelumnya. Kriteria inklusi adalah penderita DMT2 yang memiliki data lengkap (HbA1c, Hb, HCT, dan kreatinin). Analisis bivariat antara variabel dependen (DMT2 dengan atau tanpa GGK) dengan variabel independen (HbA1c, Hb, HCT, kreatinin dan LFG) mengunakan korelasi Spearman. Hasil penelitian menunjukkan pada responden DMT2 dengan GGK terdapat korelasi positif yang kuat antara HbA1c dengan Hb (r = 0,66, p<0,05) dan HCT (r = 0,67, p<.0,05). Sedangkan HbA1c dengan kreatin dan LFG tidak terdapat korelasi. Pada DMT2 tanpa GGK terdapat korelasi positif lemah antara HbA1c dengan Hb (r = 0,26, p<0,05 ) dan HCT (r = 0,21, p<0,05), terjadi korelasi negatif antara HbA1c dengan kreatinin sebesar (r = -0,29, p<0,05), dan terdapat korelasi positif lemah antara HbA1c dengan LFG ( r = 0,24, p<0,05 ). Simpulan yang dapat diambil adalah pengontrolan gula darah dengan pemeriksaan kadar HbA1c menunjukkan korelasi positif yang kuat dengan kadar Hb dan HCT pada DMT2 dengan GGK dan korelasi negatif lemah dengan LFG pada DMT2 tanpa GGK. Perbedaan tersebut belum sesuai teori yang ada.

Item Type: Article
Uncontrolled Keywords: hemoglobin, gagal ginjal, anemia, HbA1c, DM type 2, renal failure, DM tipe 2
Subjects: W Medicine and related subjects (NLM Classification) > WA Public Health > WA 900-950 Statistics. Surveys
Divisions: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan > Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
Depositing User: Dini Novian
Date Deposited: 28 Mar 2024 03:10
Last Modified: 28 Mar 2024 03:10
URI: https://repository.badankebijakan.kemkes.go.id/id/eprint/5271

Actions (login required)

View Item View Item