REPOSITORI BADAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN
Determinan Kejadian Anemia Pada Balita Di Indonesia
Hastoety, Sri Poedji and Nurhidayati, Nurhidayati and Kristanto, Yudi (2022) Determinan Kejadian Anemia Pada Balita Di Indonesia. Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, 32 (1). pp. 77-86. ISSN 0853-9987
Text
Determinan Kejadian Anemia pada Balita di Indonesia.pdf Download (1MB) |
Abstract
Prevalensi anemia anak balita cenderung menunjukan kenaikan dari tahun ke tahun. Dampak terhadap kematian dan kualitas sumber daya manusia dimasa mendatang akibat kejadian anemia, mendorong pemerintah untuk melakukan penanganan yang lebih optimal. Ada banyak faktor yang menyebabkan tingginya prevalensi anemia pada anak balita, artikel ini bertujuan mencari determinan yang behubungan dengan anemia pada balita di Indonesia. Penyusunan artikel ini menggunakan data integrasi Riskedas 2018 dan Susenas bulan maret 2018. Sampel dalam analisis ini adalah anak balita yang menjadi sampel susenas dan riskesdas. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode PPS menggunakan Two-Stage Systematic Sampling. Untuk mengetahui determinan yang berhubungan dengan kejadian anemia pada anak balita digunakan Regresi Logistics Binary, secara unadjusted dan adjusted. Unadjusted melihat keterkaitan masing-masing variabel independen terhadap dependen variabel tanpa dipengaruhi variabel lain, sedangkan adjusted melihat keterkaitan seluruh variabel independen terhadap dependen variabel secara bersamaan. Hasil analisis di dapatkan prevalensi anak balita anemia 40,4%, secara unadjusted diperoleh determinan yang berhubungan dengan anemia adalah usia balita, jumlah anggota rumah tangga (ART) dan status ekonomi keluarga, sedangkan dari analisis adjusted determinan yang berpengaruh adalah usia anak dan status ekonomi keluarga. Determinan pada kelompok usia anak dan status ekonomi baik secara unadjusted maupun adjusted mempunyai pola yang sama kelompok usia lebih muda mempunyai risiko lebih tinggi untuk mengalami anemia dibandingkan dengan kelompok lebih tua, begitu pula berdasarkan status ekonomi keluarga, ekonomi keluarga mempunyai hubungan protektif terhadap kejadian anemia pada anak balita, keluarga dengan ekonomi lebih baik, dapat mencegah terjadinya anemia pada anak balita. Upaya yang dapat dilakukan untuk menurunkan kejadian anemia pada anak balita di Indonesia diantaranya dengan menurunkan kejadian anemia pada ibu hamil agar dapat menurunkan kejadian anemia anak dibawah 24 bulan. Untuk mengatasi permasalahan tesebut penyuluhan tentang pentingnya mengonsumsi makanan tinggi protein bagi anak balita baik di posyandu ataupun fasilitas pelayanan kesehatan lainnya baik secara aktif (melalui penyuluhan tatap muka) atau melalui penyuluhan tidak langsung (melalui poster ataupun leaflet).
Item Type: | Article |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | anemia, under five, determinant |
Subjects: | W Medicine and related subjects (NLM Classification) > WH Hemic and Lymphatic Systems > WH 120-540 Hematologic Diseases. Immunologic Factors. Blood Banks |
Divisions: | Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan > Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan |
Depositing User: | K A |
Date Deposited: | 25 Mar 2024 06:04 |
Last Modified: | 25 Mar 2024 06:04 |
URI: | https://repository.badankebijakan.kemkes.go.id/id/eprint/5244 |
Actions (login required)
View Item |