Pengaruh Edukasi Kesehatan Terhadap Perilaku Kesehatan Siswa SLTP Melalui Model Pencegahan Faktor Risiko Penyakit Jantung Koroner (Studi Di Kota Malang Dan Yogyakarta)

Ristrini (2010) Pengaruh Edukasi Kesehatan Terhadap Perilaku Kesehatan Siswa SLTP Melalui Model Pencegahan Faktor Risiko Penyakit Jantung Koroner (Studi Di Kota Malang Dan Yogyakarta). Project Report. Pusat Penelitian dan Pengembangan Sistem dan Kebijakan Kesehatan.

Abstract

Perilaku berisiko terkait penyakit jantung yang merupakan perilaku tidak sehat adalah faktor yang bisa dimodifikasi atau dicegah dengan melakukan perubahan pola hidup. Perubahan pola hidup membutuhkan peningkatan upaya kesehatan promotif dan preventif yang menjadi tugas dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Upaya perubahan perilaku dan deteksi dini perlu wadah untuk pelaksanaannya. Sekolah sebagai institusi pendidikan akan menjadi wadah yang tepat dalam upaya edukasi individu menghadapi peningkatan kasus penyakit jantung. Edukasi perlu mempertimbangkan sasaran dalam hal ini siswa SLTP yang dalam tahap peralihan dari anak ke remaja. Secara umum penelitian ini bertujuan melakukan analisis pengaruh edukasi kesehatan terhadap perilaku siswa SLTP melalui 3 macam model pencegahan faktor risiko penyakit jantung koroner. Model 1 adalah pemberian penyuluhan verbal + modul + film, model 2 adalah pemberian penyuluhan verbal + modul, dan model 3 adalah pemberian penyuluhan verbal + film. Tujuan khusus penelitian ini adalah menilai penerapan 3 model tentang pencegahan faktor risiko PJK pada siswa SLTP, serta menguji beda pengaruh perubahan pengetahuan dan sikap siswa SLTP terkait faktor risiko penyakit jantung koroner setelah mendapat intervensi ketiga model tersebut, dan merumuskan faktor pendorong dan penghambat penerapan ketiga macam model. Penelitian dilaksanakan di propinsi Jawa Timur (Kota Malang) dan DIY (Kota Yogyakarta). Kota Malang dan Kota Yogyakarta mewakili daerah perkotaan yang diasumsikan telah terjadi perubahan perilaku hidup tidak sehat pada anak usia remaja. Waktu penelitian adalah 10 bulan pada tahun 2010. Populasi adalah seluruh siswa kelas 8 di 3 (tiga) SLTP di masing-masing kota serta pertugas UKS sekolah dan puskesmas penanggung jawab program UKS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan pengetahuan maupun sikap, secara signifikan setelah perlakuan untuk 3 jenis model intervensi, dalam arti 3 model intervensi telah memperbaiki pengetahuan dan sikap siswa secara signifikan. Hasil uji komparasi menunjukkan bahwa dari ketiga metode intervensi yang diterapkan jika dibandingkan dengan metode yang lainnya ternyata tidak berbeda secara bermakna. Dapat dikatakan bahwa ketiga model intervensi tersebut bila diterapkan pada siswa SLTP, tidak menunjukkan hasil perubahan pengetahuan maupun sikap sebelum dan sesudah intervensi yang berbeda antar ketiga jenis intervensi. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa ketiga model intervensi dapat digunakan dalam kegiatan pembelajaran siswa SLTP dalam meningkatkan pengetahuan dan sikap kesehatan khususnya kesehatan jantung. Pengembangan model pencegahan penyakit PJK pada siswa SLTP perkotaan melalui pengembangan program UKS dapat dilakukan dengan melalui pelatihan menggunakan ketiga model di atas. Disarankan penelitian lebih lanjut untuk penerapan model pencegahan faktor risiko PJK dengan responden yang lebih luas baik dalam hal jumlah maupun latar belakang, dimana terdapat variasi kondisi sosial, ekonomi, lingkungan dan budaya yang berbeda.

Actions (login required)

View Item