REPOSITORI BADAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN
Kajian: Aplikasi Sel Punca Mesenkim pada Tata Laksana Klinis Penyakit Stroke
Noviantari, Ariyani and Febrianti, Tati (2021) Kajian: Aplikasi Sel Punca Mesenkim pada Tata Laksana Klinis Penyakit Stroke. Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, 31 (4). pp. 301-318. ISSN 0853-9987
Text
301 - 318 M04-2021.pdf Download (1MB) |
Abstract
Stroke adalah penyakit neurodegeneratif yang dapat menyebabkan kecacatan hingga kematian. Terapi stroke menggunakan sel punca mulai dipikirkan sebagai alternatif dilihat dari aspek ketersediaan, potensi perbanyakan, dan kemampuan diferensiasinya. Sel punca merupakan sel yang memiliki kemampuan memperbanyak diri (self renewal), belum mempunyai bentuk dan fungsi yang spesifik (undifferentiated), namun memiliki kemampuan untuk berdiferensiasi menjadi sel lainnya. Salah satu jenis sel punca adalah sel punca mesenkim (SPM) yang dapat berdiferensiasi secara in vitro menjadi sel lain termasuk neuron. Selain itu, SPM dapat menyekresikan berbagai faktor neurotrofik yang dapat berperan dalam angiogenesis dan pembentukan sinaptik sehingga relevan terhadap terapi terhadap stroke. Tulisan ini menguraikan tentang penelitian dan pengembangan sel punca dalam terapi stroke melalui beberapa hasil penelitian. Tulisan ini berupa review literatur yang didapatkan melalui penelusuran pustaka. Hasilnya menunjukkan bahwa SPM mampu berdiferensiasi dan menggantikan neuron yang rusak setelah transplantasi berdasarkan hasil penelitian secara in vitro, in vivo, dan beberapa uji klinis. Teknik dalam diferensiasi SPM menjadi neuron adalah dengan penambahan faktor-faktor pertumbuhan tertentu ke dalam medium kultur secara in vitro. Sedangkan studi secara in vivo menunjukkan bahwa pemberian SPM dapat menggantikan sel yang rusak, memberi efek neuroprotektif, menginduksi pertumbuhan akson, menstimulasi angiogenesis, dan neurogenesis pada hewan model stroke dengan metode middle cerebral artery occlusion (MCAO). Oleh sebab itu, sel punca mesenkim berpotensi dalam terapi penyakit degeneratif terutama stroke. Dari hasil uji klinis terlihat bahwa sel punca aman diberikan kepada pasien stroke, terjadi perbaikan klinis, dan perbaikan neurologis, serta terjadi pengurangan lesi di otak. Namun, terdapat beberapa tantangan untuk pengembangan dan aplikasi SPM untuk terapi stroke dimasa mendatang, seperti kekhawatiran terjadinya tumorigenesis dan biaya yang cukup mahal.
Item Type: | Article |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | in vivo, sel punca mesenkim, stroke, terapi, in vitro |
Subjects: | QS-QZ Preclinical sciences (NLM Classification) > QU Biochemistry. Cell Biology and Genetics > QU 300-500 Cell Biology and Genetics |
Divisions: | Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan > Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan |
Depositing User: | S L |
Date Deposited: | 25 Mar 2024 03:02 |
Last Modified: | 25 Mar 2024 03:02 |
URI: | https://repository.badankebijakan.kemkes.go.id/id/eprint/5223 |
Actions (login required)
View Item |