REPOSITORI BADAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN

Studi Inventarisasi Dan Pencatatan Empiris Penggunaan Jamu Oleh Dokter Praktik Dalam Upaya Saintifikasi Jamu

Delima and Prasodjo, Rachmalina (2010) Studi Inventarisasi Dan Pencatatan Empiris Penggunaan Jamu Oleh Dokter Praktik Dalam Upaya Saintifikasi Jamu. Project Report. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.

[thumbnail of 209 BPK - STUDI INVENTARISASI DAN PENCATATAN EMPIRIS PENGGU.pdf] Text
209 BPK - STUDI INVENTARISASI DAN PENCATATAN EMPIRIS PENGGU.pdf
Restricted to Registered users only

Download (55MB)

Abstract

Obat tradisional/jamu telah berkembang secara luas di banyak negara dan semakin populer termasuk di Indonesia yang telah memanfaatkannya secara turun temurun. Namun pemanfaatannya di pelayanan kesehatan masih berada di bawah negara lain. Beberapa tenaga kesehatan seperti dokter dan dokter gigi juga sudah memanfaatkan jamu dalam pelayanan kesehatan yang mereka lakukan namun belum ada pencatatan. Studi ini bertujuan menginventarisasi dokter praktik jamu, jenis penyakit terbanyak, jenis jamu, dan manfaatnya menurut pengalaman dari dokter praktik jamu. Pengumpulan data dilakukan di 6 provinsi: DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, D.I. Yogyakarta, Jawa Timur, dan Bali. Dokter-dokter yang terdaftar di perhimpunan seminat terkait jamu diundang dan diminta kesediaannya untuk memberikan informasi terkait studi ini dengan mengisi kuesioner, catatan rekam medik dan beberapa dokter dan pasien diwawancarai sebagai informan. Dari 159 dokter yang bersedia, 114 orang (71,7%) melakukan praktik menggunakan jamu. Dokter yang belum melakukan praktik masih menunggu dilegalkannya penggunaan jamu dalam praktik kedokteran. Dokter praktik jamu juga melakukan cara pengobatan komplementer alternatif lain seperti akupuntur (50%). Sebagian besar dokter (94,5%) menggunakan jamu asli lndonesia walaupun ada pula menggunakan herbal dari luar negeri. Jenis penyakit terbanyak yang ditangani dengan jamu adalah hipertensi, diabetes mellitus, dislipidemia, ISpA, hepatitis, osteoartritis, dan kanker. Jenis jamu yang paling banyak digunakan adalah temulawak, seledri, kumis kucing, pegagan, meniran, echinacea purpura, kunir putih, sambiloto, keladi tikus, dan kunir/kunyit.

Item Type: Monograph (Project Report)
Uncontrolled Keywords: Saintifikasi Jamu; Dokter Praktik
Subjects: QS-QZ Preclinical sciences (NLM Classification) > QV Pharmacology > QV 701-835 Pharmacy and Pharmaceutics
Divisions: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan > Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
Depositing User: Administrator Eprints
Date Deposited: 02 Oct 2017 05:26
Last Modified: 26 Feb 2020 01:25
URI: https://repository.badankebijakan.kemkes.go.id/id/eprint/520

Actions (login required)

View Item View Item