REPOSITORI BADAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN
Riset Khusus Pencemaran Lingkungan Kawasan Pertambangan Emas Kabupaten Bogor Propinsi Jawa Barat
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (2012) Riset Khusus Pencemaran Lingkungan Kawasan Pertambangan Emas Kabupaten Bogor Propinsi Jawa Barat. Project Report. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.
Full text not available from this repository.Abstract
Penambangan emas oleh para pelaku Penambang Emas Tanpa Ijin (PETI) di wilayah pertambangan emas Pongkor, Kabupaten Bogor tidak menerapkan control measures seperti yang dilakukan oleh PT Aneka Tambang. Padahal penggunaan Hg dan sianida untuk amalgamasi dan pemurnian emas sangat tinggi dan intensif. Karena itu penelitian ini ditujukan untuk mengetahui tingkat pencemaran lingkungan dan risikonya terhadap kesehatan masyarakat di lokasi sekitar tambang emas Pongkor. Penelitian kualitas lingkungan dilakukan dengan menganalisis sampel lingkungan berupa 20 sampel udara indoor, 2 sampel udara outdoor, 200 sampel air minum, 200 sampel air bersih, 10 sampel air badan air, 10 sampel tanah dan 19 sampel bahan makanan di wilayah peruntukkan tambang emas, yaitu Kecamatan Nanggung dan membandingkan hasilnya dengan sampel lingkungan yang sama di bukan wilayah peruntukkan, yaitu Kecamatan Pamijahan dengan jumlah sampel yang sama, kecuali udara outdoor sejumlah 3 sampel, bahan makanan sejumlah 2 sampel, dan tidak dilakukan pengambilalihan sampel air bersih. Untuk mengetahui kualitas kesehatan masyarakat di kawasan peruntukkan dilakukan wawancara terhadap 200 rumah tangga dan seluruh anggota rumah tangga serta analisis sampel biomedis berupa 200 sampel rambut dan 40 sampel urine. Hal yang sama juga dilakukan terhadap anggota rumah tangga di bukan kawasan peruntukkan. Hasil dari analsis sampel udara indoor diperoleh nilai rata-rata konsentrasi PM25, gas SO2, NO2 dan H2S lebih tinggi di kawasan peruntukkan dibandingkan dengan bukan kawasan peruntukkan. Hasil analisis sampel udara indoor menunjukkan nilai rata-rata konsentrasi PM25 dan gas NO2 lebih tinggi di kawasan peruntukkan, sedangkan rata-rata konsentrasi gas SO2 dan H2S lebih tinggi di bukan kawasan peruntukkan. Kualitas kimia air minum di kawasan peruntukkan yang memenuhi syarat berdasarkan standar Permenkes No.492 Tahun 2010 adalah 70,5% untuk pH, 56,5% untuk kandungan Al, 79,5% untuk kandungan As, 11,5% untuk kandungan Cr, 91,5% untuk kandungan zat organik dan parameter lain memenuhi syarat sebanyak 97-100%. Sedangkan untuk air minum dari bukan kawasan peruntukkan diperoleh hasil jumlah sampel yang memenuhi syarat adalah 90% untuk pH, 62,5% untuk kandungan Al, 77% untuk kandungan As, 92,9% untuk kandungan Mn, dan parameter lain memenuhi syarat sebanyak 98-100%. Hasil dari analisis air badan air memperlihatkan dari 10 sampel terdeteksi logam Hg sebanyak 5 sampel dan sianida sebanyak 1 sampel di kawasan peruntukkan, sedangkan dari 10 sampel dari bukan kawasan peruntukkan terdeteksi 2 sampel mengandung logam Hg dan tidak ada sampel terdeteksi sianida. Hasil dari analisis bahan makanan di kawasan peruntukkan menunjukkan dari 19 sampel semua terdeteksi logam As dan 1 sampel terdeteksi Hg, sedangkan 2 sampel dari bukan kawasan peruntukkan terdeteksi logam Hg dan tidak terdeteksi As di kedua sampel. Hasil analisis sampel tanah menunjukkan dari 10 sampel dari kawasan peruntukkan terdeteksi As sebanyak 7 sampel dan 9 sampel terdeteksi Hg, sedangkan 10 sampel dari bukan kawasan peruntukkan terdeteksi As sebanyak 8 sampel dan 3 sampel terdeteksi Hg. Dari hasil wawancara dengan anggota rumah tangga menunjukkan perbedaan signifikan riwayat berdasarkan diagnosis dan gejala antara responden di kawasan peruntukkan dengan responden di kawasan bukan peruntukkan untuk kasus penyakit pneumonia, TB paru, hepatitis, gondok, diabetes mellitus dan gangguan syaraf. Sampel biomedis urine dari kedua kawasan menunjukkan hasil negatif terdeteksi logam Arsen dan sesuai dengan hasil analisis aktivitas enzim N-acetyl-β-D-glucosaminidase (NAG) yang masih berada di bawah batas ambang.
Item Type: | Monograph (Project Report) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Pencemaran Lingkungan; Kawasan Pertambangan; Kawasan Peruntukkan |
Subjects: | W Medicine and related subjects (NLM Classification) > WA Public Health > WA 670-847 Sanitation. Environmental Control |
Divisions: | Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan > Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan |
Depositing User: | Administrator Eprints |
Date Deposited: | 02 Oct 2017 05:26 |
Last Modified: | 03 Nov 2017 04:00 |
URI: | https://repository.badankebijakan.kemkes.go.id/id/eprint/517 |
Actions (login required)
View Item |