REPOSITORI BADAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN

Karakteristik Kegagalan Imunisasi Lengkap di Indonesia (Analisis Data Riskesdas Tahun 2013)

Nainggolan, Olwin and T, Dwi Hapsari and Indarwati, Lely (2019) Karakteristik Kegagalan Imunisasi Lengkap di Indonesia (Analisis Data Riskesdas Tahun 2013). Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, 29 (1). pp. 13-24. ISSN 0853-9987

[thumbnail of Karakteristik Kegagalan Imunisasi Lengkap di Indonesia (Analisis Data Riskesdas Tahun 2013).pdf] Text
Karakteristik Kegagalan Imunisasi Lengkap di Indonesia (Analisis Data Riskesdas Tahun 2013).pdf

Download (548kB)

Abstract

Kegagalan imunisasi dapat menyebabkan implikasi yang serius pada kehidupan seorang anak serta kesehatan anak disekitarnya. Tujuan penelitian adalah untuk menilai karakteristik anak, orang tua serta keluarga pada anak yang gagal memperoleh imunisasi secara lengkap. Tujuan tambahan lainnya adalah melihat ketepatan waktu masing-masing jenis imunisasi baik HB0, BCG, DPT-HB Combo, Polio serta Campak. Sampel adalah anak usia 12 sampai dengan 23 bulan yang menjadi sampel Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013 dan kemudian data anak dilakukan proses merge dengan data karakteristik ibu, ayah, dan keluarga. Selanjutnya data riwayat imunisasi anak akan dianalisis secara univariat, bivariat dan multivariat. Data imunisasi yang dianalisis adalah anak yang mempunyai catatan imunisasi serta ingatan keluarga. Penelitian menunjukkan bahwa anak yang tidak memiliki kartu KMS, KIA, dan catatan imunisasi, tempat kelahiran di non fasilitas kesehatan urutan kelahiran≤ 2, pendidikan ayah dan ibu rendah, keluarga miskin, tinggal di perdesaan dan jumlah balita ≥3, memiliki proporsi kegagalan imunisasi yang lebih tinggi. Proporsi ketepatan waktu paling tinggi ada pada imunisasi HB0 dan yang paling rendah pada jenis imunisasi DPT-HB Combo3 dan Polio 4. Analisis multivariat menunjukan bahwa variabel yang sangat berpengaruh terhadap kegagalan imunisasi adalah kepemilikan kartu dengan OR 3,08 (95% CI 2,70-3,50) serta kelahiran anak di fasilitas kesehatan dengan OR 2,83 (95% CI 2,50-3,21). Jenis imunisasi yang paling tepat waktu adalah imunisasi HB0 dengan ketepatan waktu 91,0% dan yang paling tidak tepat waktu adalah imunisasi DPT-HB Combo 3 dengan proporsi ketepatan waktu hanya sebesar 1,1%. Penjaringan yang lebih masif untuk meningkatkan presentase ketepatan waktu khususnya kepada imunisasi jenis DPT-HB-Combo3 dan Polio 4 untuk memperkecil kegagalan imunisasi.

Item Type: Article
Uncontrolled Keywords: Imunisasi, kegagalan imunisasi, baduta, ketepatan waktu imunisasi, indonesia
Subjects: QS-QZ Preclinical sciences (NLM Classification) > QW Microbiology. Immunology > QW 501-949 Immunology
Divisions: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan > Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
Depositing User: K A
Date Deposited: 18 Mar 2024 03:51
Last Modified: 18 Mar 2024 03:51
URI: https://repository.badankebijakan.kemkes.go.id/id/eprint/5112

Actions (login required)

View Item View Item