REPOSITORI BADAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN
Prediktor Sindrom Metabolik : Studi Kohor Prospektif Selama Enam Tahun di Bogor, Indonesia
Rustika, Rustika and Driyah, Srilaning and Oemiati, Ratih and Hartati, Nova Sri (2019) Prediktor Sindrom Metabolik : Studi Kohor Prospektif Selama Enam Tahun di Bogor, Indonesia. Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, 29 (3). pp. 215-224. ISSN 0853-9987
Text
Prediktor Sindrom Metabolik Studi Kohor Prosfektif Selama Enam Tahun di Bogor, Indonesia.pdf Download (559kB) |
Abstract
Prevalensi sindrom metabolik (SM) di dunia antara 20-25%, sedangkan di Indonesia 23,34%, lebih tinggi pada laki-laki (26,2%) dibandingkan pada perempuan (21,4%). SM diprediksi menyebabkan kenaikan dua kali lipat risiko terjadinya penyakit jantung dan lima kali lipat pada penyakit diabetes melitus tipe 2. Belum ada data insiden SM di Indonesia. Tujuan penelitian untuk menentukan variabel prediksi responden SM dan mendapatkan hazard rate dari faktor prediktor selama follow up enam tahun di Kota Bogor. Penelitian ini merupakan sub sampel data “Studi Kohor Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular” di Kota Bogor yang dilakukan pada tahun 2017. Sampel yang diambil adalah responden yang memenuhi kriteria SM sesuai NCEP/ATP III. Sebanyak 4.215 sampel yang bebas SM saat baseline, dianalisis. Data dikumpulkan dengan metode wawancara, pengukuran fisik dan pemeriksaan laboratorium setiap dua tahun selama follow up enam 6 tahun (2011-2017). Analisis bivariat dilakukan untuk mendapatkan nilai p yang bermakna, dilanjutkan dengan analisis multivariat dengan regresi cox untuk melihat hazard rate (HR). Hasil penelitian menunjukkan insiden SM sebesar 56 per 10.000 penduduk selama enam tahun pengamatan. Setelah di disesuaikan dengan umur maka HR atau prediktor SM adalah perempuan 4,78 (95% CI 1,11 – 20,56) dengan p = 0,03 dan asupan karbohidrat 2,99 (95% CI 1,28 – 6,98) dengan p = 0,01. Wanita dan asupan karbohidrat adalah prediktor untuk SM pada responden berusia 25 tahun ke atas. Kontrol asupan karbohidrat pada wanita merupakan prioritas program pengendalian sindrom metabolik di masyarakat. Prediktor untuk kejadian SM wanita berisiko sebesar 4,78 kali dibanding dengan laki laki dan komsumsi karbohidrat 2,99 kali.
Item Type: | Article |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Sindrom metabolik, prediktor, studi kohor, penyakit tidak menular |
Subjects: | W Medicine and related subjects (NLM Classification) > WK Endocrine System > WK 800-885 Islets of Langerhans |
Divisions: | Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan > Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan |
Depositing User: | K A |
Date Deposited: | 06 Mar 2024 05:57 |
Last Modified: | 06 Mar 2024 05:57 |
URI: | https://repository.badankebijakan.kemkes.go.id/id/eprint/5072 |
Actions (login required)
View Item |