REPOSITORI BADAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN

Laporan Riset Khusus Vektor dan Reservoir Penyakit (Rikhus Vektora) Provinsi Sulawesi Utara

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, - (2016) Laporan Riset Khusus Vektor dan Reservoir Penyakit (Rikhus Vektora) Provinsi Sulawesi Utara. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Jakarta.

[thumbnail of SULUT.pdf] Text
SULUT.pdf

Download (7MB)

Abstract

Penyakit tular vektor, zoonosis dan Emerging Infectious Diseases (EID) cukup tinggi di Indonesia. Beberapa penyakit tular vektor antara lain malaria, demam berdarah dengue, chikungunya, filariasis, pes, dan Japanese encepalities, Sedangkan beberapa penyakit yang ditularkan oleh reservoar antara lain leptospirosis, hantavirus, scrub thypus, murine thypus, spotted fever group rickettsiae, schistosomiasi.s. Berdasarkan hasil survei di Sulawesi Utara ditemukan beberapa spesies nyamuk sebagai vektor malaria, DBD, chikungunya dan filariasis. Belum banyak dilaporkan potensi reservoir (tikus dan kelelawar) sebagai reservoir dari berbagai penyakit. Terdapat kemungkinan perbedaan potensi terjadinnya penularan penyakit yang ditularkan oleh vektor dan reservoir di berbagai ekosistem. Data mengenai taksonomi, bionomik dari berbagai nyamuk, tikus dan kelelawar masih sangat terbatas, padahal melihat latar belakang di atas, nyamuk, tikus dan kelelawar masih menjadi permasalahan penting dalam penularan penyakit tular vektor dan reservoir, bahkan sering kali menimbulkan kejadian luar biasa. Selain itu pemutakhiran data mengenai sebaran geografis, perubahan iklim, serta konfirmasi vektor dan reservoir penyakit sangat diperlukan untuk mengetahui macam dan jumlah spesies, potensi dan peranannya di dalam penularan penyakit tular vektor dan reservoir di Indonesia. Pengambilan sampel dilakukan dengan menangkap nyamuk, tikus dan kelelawar di beberapa ekosistem yang berbeda. Proses penangkapan di lakukan di hutan dekat pemukiman, hutan jauh pemukiman, non hutan dekat pemukiman, non hutan jauh pemukiman, pantai dekat pemukiman dan pantai jauh pemukiman. Sampel yang diperoleh diidentifikasi dan di analisa potensinnya sebagai vektor dan reservoir penyakit. Berdasarkan hasil pengujian di laboratorium dilaporkan An.flavirostris dan An.tesselatus positif Plasmodium di Kota Manado, sedangkan di Kota Bitung dan Kabupaten Minahasa tidak ditemukan nyamuk Anopheles mengandung Plasmodium. Pada pemeriksaan DBD, japanese encepalitis dan filariasis di Kota Manado, Kota Bitung dan Kabupaten Minahasa tidak ditemukan spesies nyamuk positif mengandung virus dengue, virus JE dan cacing filaria. Hasil pemeriksaan laboratorium di Kota Manado Ratus tanesumi, Ratus norvegicus, dan Ratus koopmani positif mengandung bakteri leptospira. Pemeriksaan hanta virus ditemukan positif pada R.tanesumi dan R novergicus. Sedangkan pada kekelawar Thoopterus nigrescens dan Rousettus amplexicaudatus ditemukan positif virus Japanase Encephalitis. Bunomys penitus, Paruromys dominator, Rattus hoffmanni, Rattus norvegicus dan Rattus tanezumi positif mengandung bakteri leptospira di Kota Bitung. Pemeriksaan hanta virus positif ditemukan di Bunomys penitus dan Rattus tanesumi. Sedangkan pada kekelawar Kerivoula hardwickii dan Rousettus celebensis ditemukan positif virus Japanase Encephalitis. Pemeriksaan leptospira di Kab. Minahasa di temukan di R tanezumi. Pemeriksaan hanta virus ditemukan pada R.tanezumi. Sedangkan pada kelelawar Mytis ater dan Rousettus celebensis ditemukan positif virus Japanase Encephalitis. Kata kunci: nyamuk, tikus dan kelelawar

Item Type: Book
Uncontrolled Keywords: riset khusus; vektora; vektor; reservoir penyakit; Sulawesi Utara
Subjects: QS-QZ Preclinical sciences (NLM Classification) > QX Parasitology
Divisions: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan > Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Vektor dan Reservoir Penyakit Salatiga
Depositing User: Irfan Danar Nugraha
Date Deposited: 18 Aug 2023 08:22
Last Modified: 24 Aug 2023 04:56
URI: https://repository.badankebijakan.kemkes.go.id/id/eprint/4824

Actions (login required)

View Item View Item