REPOSITORI BADAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN
Laporan Riset Khusus Vektor dan Reservoir Penyakit (Rikhus Vektora) Provinsi Maluku
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, - (2016) Laporan Riset Khusus Vektor dan Reservoir Penyakit (Rikhus Vektora) Provinsi Maluku. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Jakarta.
Text
MALUKU 2 maret 2017_new.pdf - Published Version Download (3MB) |
Abstract
Penyakit tular vektor, zoonosis dan Emerging Infectious Diseases (EID) cukup tinggi di Indonesia. Beberapa penyakit tular vektor antara lain demam berdarah dengue, chikungunya, filariasis dan Japanese encepalities, Sedangkan beberapa penyakit yang ditularkan oleh reservoi antara lain leptospirosis, hantavirus, scrub thypus, murine thypus, spotted fever group rickettsiae, pes, schistosomiasi. Berdasarkan hasil survei di Maluku ditemukan beberapa sepeses nyamuk sebagai vektor malaria, DBD, chikungunya, filariasis dan Japanese encepalitis. Belum ada laporan bahwa tikus dan kelelawar dilaporkan sebagai reservoir penyakit. Terdapat kemungkinan perbedaan potensi terjadinya penularan penyakit yang ditularkan oleh vektor dan reservoir di berbagai ekosistem. Data mengenai taksonomi, bionomik dari berbagai nyamuk, tikus dan kelelawar dapat dilihat masih sangat terbatas, padahal melihat latar belakang di atas, nyamuk, tikus dan kelelawar masih menjadi permasalahan penting dalam penularan penyakit tular vektor dan reservoir, bahkan sering kali menimbulkan Kejadian Luar Biasa. Selain itu pemutakhiran data mengenai sebaran geografis, perubahan iklim, serta konfirmasi vektor dan reservoir penyakit sangat diperlukan untuk mengetahui macam dan jumlah spesies, potensi dan peranannya di dalam penularan penyakit tular vektor dan reservoir di Indonesia. Pengambilan sampel dilakukan dengan menangkap nyamuk, tikus dan kelelawar di beberapa ekosistem yang berbeda. Proses penangkapan di lakukan di hutan dekat pemukiman, hutan jauh pemukiman, non hutan dekat pemukiman, non hutan jauh pemukiman, pantai dekat pemukiman dan pantai jauh pemukiman. Sampel yang diperoleh diidentifikasi dan di analisa potensinnya sebagai vektor dan reservoir penyakit. Berdasarkan hasil pengujian 20% dari seluruh sampel terkoleksi di laboratorium dilaporkan Ae. aegypti positif mengandung virus DBD di Kabupaten Maluku Tenggara Barat, sedangkan di Kabupaten Kepulauan Aru dan Maluku Tenggara negatif. Pada pemeriksaan malaria, japanese encepalitis dan filariasis di Kabupaten Maluku Tenggara Barat, Kabupaten Kepulauan Aru dan Kabupaten Maluku Tenggara tidak ditemukan spesies nyamuk yang positif mengandung palsmodium, virus JE dan cacing filariasis. Hasil pemeriksaan untuk 20 % sampel diperiksa di laboratorium di Kabupaten Maluku Tenggara Barat Rattus tanezumi, Rattus norvegicus, dan Rattus argentiventer positif mengandung bakteri leptospira. Pemeriksaan hanta virus ditemukan juga positif pada R tiomanicus dan R tanezumi. Sedangkan pada kekelawar belum ditemukan patogen. Di Kabupaten Maluku Tenggara Maxomys surifer, R.argentiventer, R. norvegicu dan R. cf exulans positif mengandung bakteri leptospira. Pemeriksaan hanta virus positif ditemukan di R.tanezumi, Maxomys surifer, R.argentiventer, R cf exulans R.norvegicus, dan Bandicota indica. Pemeriksaan leptospira di Kepulauan Aru di temukan di R tanezumi dan R. tiomanicus. Pemeriksaan hanta virus diemukan pada R.tanezumi. Pada pemeriksaan kelelawar belum ditemukan patogen
Item Type: | Book |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | riset khusus; vektora; vektor; reservoir penyakit; Maluku |
Subjects: | QS-QZ Preclinical sciences (NLM Classification) > QX Parasitology > QX 1-45 Reference Works. General Works |
Divisions: | Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan > Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Vektor dan Reservoir Penyakit Salatiga |
Depositing User: | Irfan Danar Nugraha |
Date Deposited: | 24 Aug 2023 05:11 |
Last Modified: | 24 Aug 2023 05:11 |
URI: | https://repository.badankebijakan.kemkes.go.id/id/eprint/4815 |
Actions (login required)
View Item |