REPOSITORI BADAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN

Laporan Penelitian Pengaruh Kondisi Penyimpanan untuk Menentukan Kestabilan Simplisia Terhadap Waktu

Damayanti, Amalia (2010) Laporan Penelitian Pengaruh Kondisi Penyimpanan untuk Menentukan Kestabilan Simplisia Terhadap Waktu. Project Report. Balai Besar Litbang Tanaman dan Obat Tradisional Tawangmangu, Tawangmangu. (Unpublished)

[thumbnail of FAR-442-PENGARUH KONDISI PENYIMPANAN UNTUK MENENTUKAN KESTABILAN SIMPLISIA TERADAP WAKTU.pdf] Text
FAR-442-PENGARUH KONDISI PENYIMPANAN UNTUK MENENTUKAN KESTABILAN SIMPLISIA TERADAP WAKTU.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (16MB) | Request a copy

Abstract

Simplisia jamu mengalami perubahan, baik fisika maupun kimia, selama penyimpanan. Berdasarkan Permenkes No.003/MENKES/PER/1/2010, jamu yang diberikan kepada masyarakat hams memenuhi kriteria : aman, berkhasiat dan bermutu.
Untuk dapat menghasilkan jamu yang memenuhi kriteria tersebut, maka simplisia yang digunakan sebagai bahan baku jamu hams memenuhi standar yang telah ditetapkan DEPKES RI. Beberapa parameter standar tersebut diantaranya adalah kebenaran jenis,
kemurnian, bernutu, aman, bermanfaat dan memiliki informasi komposisi senyawa aktif yang terkandung.
Program Saintifikasi Jamu yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan perlu didukung, untuk itu perlu dilakukan penetapan standar kualitas simplisia yang digunakan di Griya Jamu.
Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan kualitas simplisia daun tempuyung (Sonchus arvensis L.), rimpang temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) dan herba sambiloto (Andrographis paniculata Nees.) pada berbagai waktu dan kondisi penyimpanan. Parameter yang diukur adalah parameter yang dipersyaratkan dalam
Farmakope Herbal Indonesia-DepKes RI, Materia Medika Indonesia, DepKes RI dan juga dalam buku Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat, DepKes RI, yaitu organoleptis, kadar air, kadar abu, kadar sari, angka cemaran mikroba dan kadar senyawa aktif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin lama waktu penyimpanan, maka semakin tinggi kadar air simplisia dan semakin besar angka cemaran mikrobanya. Sedangkan untuk simplisia yang disimpan pada kondisi penyimpanan yang temperatumya lebih tinggi dibandingkan dengan temperatur ruang, memiliki angka cemaran mikroba yang cenderung lebih kecil dibandingkan dengan simplisia yang disimpan dalam temperatur ruang.
Dari hasil penelitian disarankan bahwa sebaiknya simplisia rimpang temulawak dan daun tempuyung segera digunakan dan tidak disimpan dalam waktu yang lama.

Item Type: Monograph (Project Report)
Uncontrolled Keywords: simplisia
Subjects: QS-QZ Preclinical sciences (NLM Classification) > QV Pharmacology > QV 701-835 Pharmacy and Pharmaceutics
Divisions: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan > Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional Tawangmangu
Depositing User: K A
Date Deposited: 27 Apr 2023 07:47
Last Modified: 27 Apr 2023 07:47
URI: https://repository.badankebijakan.kemkes.go.id/id/eprint/4629

Actions (login required)

View Item View Item