Pencarian Koleksi Repositori Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan

Laporan Akhir Penelitian Pengembangan Teknologi Farmasi Klorokuin Menuju Efek Samping yang Lebih Rendah Dalam Pengobatan Mararia

Purba, Anny Victor and Gusmali, Desy (2003) Laporan Akhir Penelitian Pengembangan Teknologi Farmasi Klorokuin Menuju Efek Samping yang Lebih Rendah Dalam Pengobatan Mararia. Project Report. Puslitbang Farmasi dan Obat Tradisional, Jakarta. (Unpublished)

[thumbnail of FAR-439A-PENGEMBANGAN TEKNOLOGI FARMASI KLOROKUIN MENUJU EFEK SAMPING YANG LEBIH RENDAH DALAM PENGOBATAN MALARIA.pdf] Text
FAR-439A-PENGEMBANGAN TEKNOLOGI FARMASI KLOROKUIN MENUJU EFEK SAMPING YANG LEBIH RENDAH DALAM PENGOBATAN MALARIA.pdf
Restricted to Registered users only

Download (9MB) | Request a copy

Abstract

Malaria adalah infeksi yang menyebabkan kematian hampir 2 juta orang pertalmn di seluruh dunia. Klorokuin adalah obat antimalaria yang relatip murah dan masih efektifuntuk P vivax. Tablet klorokuin
tablet tanpa salut memberikan bioavailabilitas lebih tinggi dibandingkan dengan klorokuin dengan salut gula (p<0,001 ). Namun disisi lain tablet tanpa salut memeberikan efek samping berupa iritasi lambung, mual dan rasa sangat pahit, karena tpecah dan melepaskan klroln1in dalam lambung, menyebabkan bentuk sediaan tanpa salut tidak terlalu disukai sehingga meoimbulkan masalah compliance. Untuk itu perlu dilakukan pembuatan salut enterik tablet kloroknin.
Sebagai core tablet digunakan tablet klorokuin salah satu produk fannasi yang beredar, penyalutan menggunakan 3 jenis bahan penyalut yaitu yaitu Aquacoat SPM 273 ® untuk produk, Surerelease P® untuk produk dan Avicel ®. Uji spesifikasi tablet dilakuian sebelum dan produk basil penyalutan diuji bioavailabilitasnya pada tikus menggunakan pembanding produk inovator.
Kadar rata-rata klorokuin sebelum dan sesudah disalut masing-masing = 98,5165 ± 0,91087 % dan = 98,5296 ± 1,47378 %. Keseragaman bobot rata-rata = 425,58 ± 0,342 mg. Kt.kerasan tablet sebelum disalut diperoleh skala tekanan rata-rata = 3,25 ± 0,274 kg~
sesudah disalut untuk produk ! , 2 dan 3 masing-masing = 3,042 ± 0,459 kg; 3,25 ± 0,408 kg; dan 3,25 ± 0,274 kg. Keregasan dihitung sebagai % berat berkurang tablet sebelum dan sesudah uji untuk tablet sebelum disalut = 1,8566 ± 2,5312 g. Sesudah disalut produk 1, 2 dan J. masing-masing = 1,2725 ± 0,9963 g; 1,2725 ± 0,9963 %; dan 0,2403 ± 0,3096 %. Waktu hancur sebelum disalut rata-rata= 457 ,1791 ± 34,8415 detik dan setelah disalut masing-masing produk 1, 2, dan 3 yaitu 537,7008 ± 56,8294 detik; 532,3919 ± 56,8294; dan 532,3919 ± 83,6147 detik. Disolusi sebelum bersalut menunjukkann jumlah klorokuin yang dilepaskan rata-rata setelah 30 menit yaitu 83,9282 ± 0,4455 %, untuk produk 1,2 dan3 masing-masing = 83,9287 ± 0,4455 %; 83,9281 ± 0,4455 %; dan 83,9282 ± 0,4455 %. Setelah 75 menit penglepasan klorokuin sebelum disalut rata-rata = 96,5358 ± 1,1902 %, produk 1, 2 dan 3 masing-masing = 98,3304 ± 1, 1992%; 98,3305 ± 1 , 1902 %; dan 98,3305 ± 1, 1902 %.
Bioavailabilitas dari produk yang dihasilkan yaitu untuk Cmax rata-rata produk 1, 2, dan 3 masing­-masing 201,6012 ± 2,94074 nglml; 204,2087± 4,02007 nglml; 203,7388 ± 3,5788 nglml tidak berbeda
nyata dibandingkan dengan produk inovator = 207,9149 ±5,5816 nglml, masing-masing (p = 0,106; dan = 0,062). Produk 1, 2 dan 3 mempunyai T max rata-rata yang sarna = 21 /2 jam. AUC rata-rata
produk I, 2 dan 3 masing-masing = 7,2752 ± 0,47292 (µglml).jam; 7,2663 ± 0,3505 (µglml).jam dan 7,2575 ± 0,44802 (µg/ml).jam., tidak berbeda nyata dibandingkan dengan produk inovator dengan AUC =7,3131 ± 0,2788 (µg/ml).jam, masing-masing dengan (p =0,830; 0,743 dan 0,745).
Simpangan stundar untuk kadar yaitu = 1,47378 % kemungkinan disebabkau ketebalan salut yang berbeda sehingga jumlah klorokuin yang dilepaskan bervariasi. Semua tablet memenuhi persyaratan
kekerasan yaitu skala tekanan antara 3-4 kg. Kerapuhan core tablet yaitu berupa % berkurangnya berat untuk sampel besalut < dari yang dipersyaratkan. PenyaJutan temyata dapat memperbaiki tekstur dan
memperkecil kemungkinan tablet menjadi rapuh /regas, sehingga pengangkutan lebih mudah. Waktu hancur meningkat dengan penyalutan, salut memperlambat penetrasi cairan kedalam core tablet
sehingga memperlambat hancurnya tablet. Produk 1, 2, maupun 3 memberikan bioavailabilitas yang cukup baik, tidak berbeda nyata dari produk inovator. Teknologi penyalutan yang sangat sederhana
dapat menghasilkan tablet dengan bioavailabilitas yang tidak berbeda nyata dibandingkan produk inovator. Dengan teknologi canggih tentu penyalutan dapat dilakukan lebih efisien dan sempuma. Untuk itu
disarankan agar diusahakan untuk menyalut tablet klorokuin yang digunakan olch pemcrintah dalam memberantas penyakit malaria.

Item Type: Monograph (Project Report)
Uncontrolled Keywords: Teknologi Farmasi Klorokuin, Pengobatan Malaria
Subjects: W Medicine and related subjects (NLM Classification) > WC Communicable Diseases > WC 500-590 Virus Diseases
Divisions: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan > Pusat Penelitian dan Pengembangan Farmasi dan Obat Tradisional
Depositing User: K A
Date Deposited: 28 Jul 2025 01:22
Last Modified: 28 Jul 2025 01:22
URI: https://repository.badankebijakan.kemkes.go.id/id/eprint/4626

Actions (login required)

View Item
View Item