REPOSITORI BADAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN

Laporan Penelitian Pasca Panen Dalam Upaya Meminimalkan Perubahan Fisikokimia Daun Kumis Kucing (Ortosiphon Stamineus L.) Dan Daun Duduk (Desmodium triquetrum L. (DC.))

Sutjipto, Sutjipto and Jokopriyambodo, Wahyu and Widiyastuti, Yuli and Djumidi, Djumidi (2001) Laporan Penelitian Pasca Panen Dalam Upaya Meminimalkan Perubahan Fisikokimia Daun Kumis Kucing (Ortosiphon Stamineus L.) Dan Daun Duduk (Desmodium triquetrum L. (DC.)). Project Report. Balai Penelitian Tanaman Obat, Jawa Tengah. (Unpublished)

[thumbnail of FAR-434-PENELITIAN PASCA PANEN DALAM UPAYA MEMINIMALKAN PERUBAHAN FISIKOKIMIA DAUN KUMIS KUCING DAN DAUN DUDUK.pdf] Text
FAR-434-PENELITIAN PASCA PANEN DALAM UPAYA MEMINIMALKAN PERUBAHAN FISIKOKIMIA DAUN KUMIS KUCING DAN DAUN DUDUK.pdf
Restricted to Registered users only

Download (14MB) | Request a copy

Abstract

Kumis kucing (Orthoshipon stamineus L.) dan daun duduk (Desmodium triquetrum (L.) DC.) banyak digunakan oleh masyarakat maupun olen industri obat tradisional, namun dalam penyediaan simplisianya masih mengalami kendala terutama oleh industri. Kedua bahan tersebut sering tidak diterima oleh industri obat tradisional,
karena diragukan kualitasnya yang disebatkan. oleh penampilan fisiknya yang sudah tidak hijau dan cenderung berwama kecoklatan sampai coklat.
Dalam rangka untuk mendapatkan bahan yang berkualitas, baik kandungan zat aktif mauplin penampilan fisiknya telah dilakukan penelitian pasca panen terhadap kedua tanaman tersebut yang ditanam pada daerah dengan ketinggian 700 rn dpl. dengan
memvariasikan saat panen (tanaman dipanrn pada tanaman menjelang berbunga, saat berbunga dan setelah berbunga)
Terhadap hasil panen diteliti kadar flavonoidnya terbesar dilakukan penelitian pengeringannya dengan lima macam pengeringan (pengeringan dengan sinar matahari, diangin-anginkan, udara yang dipanaskan, sisa pembakaran dan oven listrik (suhu 50°c)
Setelah bahan kering diamati keadaan fisiknya dan ditetapkan kadar flavonoid dengan metode Christ & Muller Wiehtl dan diteliti pula profil ekstraknya secara kromatografi lapisan tipis.
Dari penelitian yang dilakukan dipernleh hasil kadar flavonoid tertinggi pada tanaman Orthosiphon stamineus L. dan Desmodium triquertum (L.) DC. yang dipanen, setelah tanaman berbunga. Kadar flavonoid daun kumis kucing tertinggi 0,547 % dan kadar daun duduk tertinggi 0,762 %. Penampakan fisik daun kumis kucing (Orthoshipon
stamineus L.) yang baik dari daun yang dikuingkan dengan menggunakan oven listrik, namun kadar flavonoidnya rendah 0,337% dan kadar flavonoid tertinggi pada bahan yang dikeringkan dengan dengan diangin-dianginkan adalah 0,88%.
Penampakan fisik daun duduk (Desmodium triquetrwn (L.) DC.) yang paling baik adalah daun yang dikeringkan dengan O\'en listrik dengan kadar flavonoid 0,925%. Profit ekstrak secara KLT tidak ada perbedaan .

Item Type: Monograph (Project Report)
Uncontrolled Keywords: Daun Kumis Kucing, Daun Duduk
Subjects: QS-QZ Preclinical sciences (NLM Classification) > QV Pharmacology > QV 701-835 Pharmacy and Pharmaceutics
Divisions: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan > Balai Penelitian Tanaman Obat Tawangmangu
Depositing User: K A
Date Deposited: 17 Apr 2023 06:10
Last Modified: 17 Apr 2023 06:10
URI: https://repository.badankebijakan.kemkes.go.id/id/eprint/4543

Actions (login required)

View Item View Item