Pencarian Koleksi Repositori Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan

Laporan Akhir Penelitian Kebutuhan Cahaya Optimun pada Beberapa Tanaman Obat Familia Zingiberaceae yang Berbeda Bentuk Kanopinya

Sugiarso, Sugeng (2003) Laporan Akhir Penelitian Kebutuhan Cahaya Optimun pada Beberapa Tanaman Obat Familia Zingiberaceae yang Berbeda Bentuk Kanopinya. Project Report. Balai Penelitian Tanaman Obat, Jawa Tengah. (Unpublished)

[thumbnail of FAR-418A-KEBUTUHAN CAHAYA OPTIMUM PADA BEBERAPA TANAMAN OBAT FAMILIA ZINGEBERACEAE YANG BERBEDA BENTUK KANOPINYA.pdf] Text
FAR-418A-KEBUTUHAN CAHAYA OPTIMUM PADA BEBERAPA TANAMAN OBAT FAMILIA ZINGEBERACEAE YANG BERBEDA BENTUK KANOPINYA.pdf
Restricted to Registered users only

Download (14MB) | Request a copy

Abstract

Penelitian pengaruh cahaya matahari untuk mengetahui intensitas cahaya optimum pada beberapa tanaman obat familia Zingiberaceae yakni jahe (Zingiber ojfldnale Rose.). kunyit (Curcuma domestica Val.), lempuyang wangi (Zingiber aromaticum Vahl) dan kencur (Kaempferia galanga L) yang berbeda bentuk kanopinya pada 1200 m dpl. BPTO
Tawangmangu.
Penelitian dilakukan dengan metode statistik pola faktorial, yang terdiri dari 2 faktor. Faktor pertama adalah 4 tingkatan variasi intensitas cahaya matahari dengan menggunakan paranet antara (00.4 - 60%) dan fil.ktor 2 berupa 4 tingkatan variasi dosis pupuk organik (0,25-1,00 kg) per tanaman. Pengamatan dilakukan terhadap pertumbuhan tinggi dan kanopi serta produksi rimpangl simplisianya
Diperoleh basil bahwa dari perlakuan yang dicoba terhadap pertumbuhan dan basil produksi rimpang segar maupun simplisianya serta pertumbuhan tinggi, dan kanopi pada tanaman familia
Zingiberaceae Gahe, kunyit, lempuyang wangi dan kencur), terdapat perbedaan yang bermakna.
Masing-masing untuk tanaman kunyit, dengan intensitas 20% naungan dan pemberian pupuk organik 1,0 kg per tanaman memberikan hasil maksimal 0,460 kg per tanaman rimpang segar, yang setara dengan 16,56 ton per Ha (4,943 ton simplisia). Bila dilihat dari kebutuhan intensitas cahaya optimum tanpa melihat dosis pupuk organik yang diberikan, terlihat bahwa pertumbuhan vegetatif kanopi optimal diperoleh pada perlakuan 40% nauangan (0,541 m2), dan untuk pertumbuhan tinggi optimal pada 60% naungan (1,071m).
Tanaman kencur, dengan intensitas penuh (0 % naungan) dan pemberian pupuk organik 0,50 kg per tanaman memberikan basil maksimal 0,110 kg per tanaman rimpang segar, setara dengan
3,96 ton per Ha (792 kg simplisia). Untuk pertumbuhan kanopi optimal (0,054 m2) pada 0% naungan, namun untuk pertumbuhan tinggi optimal (0,120 m) pada 40% naungan.
Tanaman lempuyang wangi, dengan intensitas 20 % nauangan dan pemberian pupuk organik 1,00 kg per tanamao memberikan basil maksimal baik pada berat rimpang segar (0,285 kg per tanaman) yang setara dengan 10,26 ton per Ha (atau 2,0 ton simplisia/ Ha); tinggi (1,620 m) maupun kanopi (0,440 m2).
Tanaman jahe, dengan inteilfJitas 40% nauangan dan pupuk organik 1,0 kg per tanaman memberikan basil maksimal 0,320 kg rimpang segar per tanaman, yang setara dengan 11,520 ton per Ha (3,291 ton simplisia); serta tinggi (0,650 m) dan kanopi (0,102 m2).

Item Type: Monograph (Project Report)
Uncontrolled Keywords: Cahaya Optimun, Tanaman Obat Familia Zingiberaceae
Subjects: QS-QZ Preclinical sciences (NLM Classification) > QV Pharmacology > QV 701-835 Pharmacy and Pharmaceutics
Divisions: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan > Balai Penelitian Tanaman Obat Tawangmangu
Depositing User: K A
Date Deposited: 29 Jul 2025 01:05
Last Modified: 29 Jul 2025 01:05
URI: https://repository.badankebijakan.kemkes.go.id/id/eprint/4370

Actions (login required)

View Item
View Item