Salah satu tantangan dan masalah pengendalian vektor dan binatang pembawa penyakit terutama DBD adalah resistensi terhadap insektisida. Telah dilaporkan terjadi resistensi Aedes aegyti sebagai vektor DBD di berbagai wilayah di Indonesia. Oleh karena itu perlu adanya monitoring resistensi vektor DBD agar pengendalian yang dilakukan dapat efektif. Monitoring resistensi dilakukan dengan uji suceptibility menggunakan impregnated paper. Selama ini impregnated paper untuk uji suceptibility menggunakan produk dari Malaysia yang telah diakui WHO. Dalam rangka mewujudkan kemandirian bangsa B2P2VRP akan membuat impregnated paper dengan kertas lokal sehingga diharapkan harga lebih murah dan import. Beberapa insektisida yang akan dicoba adalah permetrin 0.25%, cypermetrin 0.05% dan lamdacyhalotrin 0.03%. Bahan kertas yang digunakan adalah kertas saring polos, kertas saring kerut, dan kertas whatman. Masing-masing kertas dibuat impregnated paper dengan insektisida parmetrin, cypermetrin dan lamdacyhalotrin. Masing-masing produk kemudian diuji bioassy dengan Ae. aegypti suceptible dengan pembandingannya menggunakan impregnated paper standard WHO buatan Malaysia. Hasil penelitian 2017 menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan efikasi dan stabilitas impregnated paper lokal dan standard WHO dengan bahan aktif permetrin, cypermetrin dan lamdacyhalotrin pada masa penyimpanan sampai enam bulan. Penelitian tahun 2018 menunjukkan bahwa hasil efikasi dan stabilitas impregnated paper menunjukkan tidak ada beda nyata pada penyimpanan delapan, sepuluh dan dua belas bulan jika dibandingkan dengan standard WHO. Hasil stabilitas impregnated paper pada penyimpanan delapan, sepuluh dan dua belas bulan menunjukkan ada beda nyata dengan produk impregnated paper standart WHO. Produk impregnated paper lokal cenderung lebih stabil jika dibandingkan standard WHO. Tahun 2019 dilanjutkan penelitian pengaruh suhu penyimpanan , frekuensi pemakaian dan jenis insektisida terhadap efikasi dan stabilitas impregnated paper lokal. Hasil penelitian menunjukkan pada uji efikasi tidak ada perbedaan nyata antara produk impregnated paper lokal dibandingkan standard WHO jika dilihat terhadap pengaruh suhu (ruang 38 derajat C dan 4 derajat C) dan frekuensi pemakaian ( 5 kali dan 9 kali ). Hasil efikasi impregnated paper lokal dengan insektisida PA dan formulasi menunjukan ada perbedaan yang nyata dengan standard WHO. Pembuatan impregnated paper lokal disarankan menggunakan insektisida PA. Hasil uji stabilitas impregnated paper lokal dibandingkan dengan standar WHO pada pemakaian ke nol kali menunjukkan bahwa ada perbedaan dengan pengaruh berbagai suhu dan jenis insektisida. Residu insektisida pada impregnated paper lokal cenderung lebih stabil jika dibandingkan standar WHO. Berdasarkan hasil aplikasi di lapangan impregnated paper lokal dan standard WHO memiliki hasil resistensi dan stabilitas yang sama. Berdasarkan analisa cost effectiveness impregnated paper lokal lebih nilai cost effectiveness yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan impregnated paper standard WHO. Hasil penelitian tahun 2021 menunjukkan bahwa impregnated paper B2P2VRP dan standard WHO dapat digunakan sampai 3 tahun. Dan hasil aplikais impregnated paper oleh pemegang program dalam uji resistensi adalah sama untuk produk B2P2VRP dan stabdard WHO.