REPOSITORI BADAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN
Laporan Penelitan Monev Pasca Vaksinasi Covid-19 : Durasi Proteksi
Agus, Telly Purnamasari and Sawitri, AA and Serihati, Ade Yoska Tilla and Suryatma, Anton (2021) Laporan Penelitan Monev Pasca Vaksinasi Covid-19 : Durasi Proteksi. Project Report. Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber daya dan Pelayanan Kesehatan, Jakarta. (Unpublished)
Text
Laporan Penelitian Monev Pasca Vaksinasi Covid-19 Durasi Proteksi.pdf Restricted to Repository staff only Download (8MB) | Request a copy |
Abstract
Latar belakang : Vaksinasi sebagai upaya penanggulangan Covid-19 telah dilakukan sejak Januari 2021 menggunkan berbagai jenis vaksin diantaranya Sinovac dan AstraZeneca. Belum diketahui waktu terbentuknya antibodi dan berapa lama antibodi dapat bertalhan dalam tubuh (durasi proteksi). Dilakukan penelitian untuk memberikan rekomendasi durasi proteksi pasca vaksinasi Covid-19
Metode : desain longitudinal dilakukan empat kali pengamatan responden yaitu sebelum vaksinasi dosis1, 14 hari setelah dosis 1, sebelum vaksinasi dosis 2 dan 28 hari setelah dosis 2. Responden adalah masyarakat umum usia ≥ 18 tahun, belum pernah disuntik vaksin Covid-19, belum pernah atau tidak tahu terinfeksi Covid-19, dilaksanakan Agustus hingga Desember 2021 di enam lokasi. Serum diperiksa menggunakan metode Assay SARS CoV-2 IgG II Quant dengan teknologi Chemiluminescent Microparticle Immunoassay (nilai rujukan titer antibodi positif > 50 AU/mL). Faktor yang
memengaruhi respon imun diperoleh dengan wawancara. Analisis data menggunakan software SPSS versi 20.
Hasil : 1).Median titer antibodi sebelum vaksinasi Sinovac dan AstraZeneca adalah 255,90 AU/mL dan 357,20 AU/mL, 2).Responden yang belum terpapar, serokonversi antibodi terjadi hari ke-14 pasca vaksinasi dosis 1, setelah dosis 2 titer antibodi meningkat secara bermakna. Pada responden yang sudah terpapar, terjadi peningkatan antibodi setelah dosis 1, setelah dosis 2 tidak menunjukkan peningkatan bermakna, 3).Faktor yang memengaruhi terbentuknya antibodi setelah pemberian Sinovac adalah
kebiasaan tidak merokok (ORadj 1,44; 95%CI:1,07-1,96), kebiasaan
konsumsi protein (hewani dan nabati) setiap hari (ORadj 1,62; 95%CI:1,24- 2,11) dan kondisi kesehatan mental (ORadj 1,57; 95%CI:1,01-2,44), 4).Didapati 1 (0,1%) kasus konfirmasi Covid-19 pada hari ke-sepuluh pasca vaksinasi dosis 1 Sinovac, 5). Kasus menunjukkan antibodi negatif pada awal pengamatan. Titer antibodi meningkat dari 679,1 AU/mL (H28) menjadi 3687,7 AU/mL (H56), 6). Faktor yang memengaruhi kejadian COVID-19 setelah vaksinasi tidak dapat diukur.
Kesimpulan : vaksin terbukti memicu terbentuknya antibodi baik pada responden yang belum dan telah terpapar Covid-19. Pada responden yang belum terpapar, titer antibodi meningkat setelah vaksinasi dosis 1 dan 2, namun apda yang sudah terpapar, vaksinasi dosis 2 tidak menunjukkan peningkatan bermakna. Belum diketahui waktu puncak dan penurunanan titer antibodi karena masa pengamatan yang singkat, sehingga durasi proteksi pada penelitian ini belum dapat terjawab.
Item Type: | Monograph (Project Report) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Vaksinasi Covid-19; Covid-19; Proteksi |
Subjects: | W Medicine and related subjects (NLM Classification) > WC Communicable Diseases > WC 500-590 Virus Diseases |
Divisions: | Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan > Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya dan Pelayanan Kesehatan |
Depositing User: | K A |
Date Deposited: | 23 Feb 2023 07:08 |
Last Modified: | 23 Feb 2023 07:08 |
URI: | https://repository.badankebijakan.kemkes.go.id/id/eprint/4314 |
Actions (login required)
View Item |