REPOSITORI BADAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN

Laporan Akhir Penelitian Model Pengendallian Leptospirosis Terpadu tahun 2021 (Kabupaten Banyumas dan Demak, Jawa Tengah)

Ristiyanto, Ristiyanto and Handayani, Farida Dwi and Trapsilowati, Wiwik and Pujiyanti, Aryani (2021) Laporan Akhir Penelitian Model Pengendallian Leptospirosis Terpadu tahun 2021 (Kabupaten Banyumas dan Demak, Jawa Tengah). Project Report. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Vektor dan Reservoir Penyakit, Salatiga. (Unpublished)

[thumbnail of Laporan Akhir Penelitian Model Pengendalian Leptospirosis Terpadu.pdf] Text
Laporan Akhir Penelitian Model Pengendalian Leptospirosis Terpadu.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (6MB) | Request a copy

Abstract

Suatu penelitian tentang metode pengendalian leptospirosis secara terpadu dengan tujuan menentukan metode pengendalian leptospirosis telah dilakukan. Waktu pelaksanaan penelitian antara Januari s/d Desember 2021. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten banyumas dan Demak, Jawa tengah. Jenis penelitian ini yaitu epidemiologi analitik dengan desain penelitan adalah eksperimental semu, rancangan rangakain waktu. Pada masing-masing kabupaten temapt penelitian ditentukan 2 (dua) daerah (dusun) yaitu, daerah perlakukan dan daerah kontrol. Metode pengumpulan data melalui surveilans leptospirosis meliputi penemuan kasus leptospirosis secara aktif dan pasif dengan pen egakan diagnosis menggunakan kriteria WHO-SEARO (2009), periksaan laboratorium (rapid diagnosisi test/RDT, polimerase chaim reaction/PCR dan microscopic agglutinations test/MAT), dan penggunaan e-SULE untuk penyelidikan epidemiologi. Pengendalian terpadu faktor resiko kejadian leptospirosis meliputi penyuluhan ke masyarakat , kerja sama lintas program dan sektor , pemberian desinfektan dan
pengendalian tikus, serta aplikasi desinfektan pada tempat penampungan air penduduk. Pengendalian tikus oleh masyarakat di rumah dan luar rumah. Penemuan kasus leptospirosis berbasis Puskesmas dengan diagnosis kriteria WHO-SEARO (2009) dan pemeriksaan RDT, PCR dan MAT, ditemukan 335 kasus leptospirosis terdiri atas suspect, probable, dan confirm, dan tidak ditemukan kematian. Kasus leptospirosis dirawat di Rumah Sakit menurun 63,4% dan angka kematian menurun 35,6%. Pemberian sodium hipoklorit pada tempat penampungan air dan genangan air dapat meningkatan kadar klorin dalam air p barrier system) di luar rumah
(sawah), serta pemberian perangkap kawat pada penduduk untuk pengendalian rumah dimKabupaten Bantul, menurunkan tikus infektif leptospirosis 5,6%. Pengetahuan tentang pengendalian leptospirosis pada responden di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah relatif masih
kurang (p>0,05), sedangkan pengetahuan tentang pengendalian leptospirosis pada respoden di Kabupaten Demak, relatif meningkat (p<0,05). Penyuluhan secara intensif dapat meningkatkan pengetahuan, sikap, dan tindakan masyarakat tentang pengendalian leptospirosis. Koordinasi lintas sektor dalam upaya pengendalian leptospirosis di Kabupaten Demak dan Kabupaten Banyumas sangat dimungkinkan karena beberapa organisasi perangkat daerah mempunyai kesamaan sasaran dalam pelaksanaan program/kegiatan.Rekomendasi penelitian adalah surveilans leptospirosis berbasis Puskesmas sebagai program pengendalian leptospirosis di Dinas kesehatan/Kab./Kota. Klinisi diharapkan menggunakan kriteria diagnosis leptospirosis WHO SEARO 2009 dalam mendiagnosis pasien dengan demam akut dan memiliki riwayat
terpajan Leptospira sp. Sosialisasi kepada masyarakat tentang pengendalian Faktor Risiko yang
berpotensi sebagai sumber penular leptospirosis; pengendalian tikus, dan manipulasi lingkungan air disekitar rumah tersangka leptospirosis. Pelatihan Tenaga kesehatan (dokter
BP, Tenaga Surveilans dan Tenaga Laboratorium) dalam meningkatkan dukung program surveilans leptospirosis. Dibentuk Pokja (Kelompok kerja) lintas sektor dalam pencegahan dan
pemberantasan leptospirosis di Kabupaten Demak dan Kabupaten Banyumas. Organisasi
perangkat daerah yang mempunyai kesamaan sasaran dalam pelaksanaan program/kegiatan yang berkaitan dengan pengendalian faktor risiko leptospirosis hendaknya menyusun perencanaan terpadu.

Item Type: Monograph (Project Report)
Uncontrolled Keywords: tikus, suveilans, leptospirosis, desinfektan
Subjects: W Medicine and related subjects (NLM Classification) > WC Communicable Diseases > WC 195-425 Infection. Bacterial Infections
Divisions: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan > Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Vektor dan Reservoir Penyakit Salatiga
Depositing User: K A
Date Deposited: 23 Feb 2023 04:19
Last Modified: 23 Feb 2023 04:19
URI: https://repository.badankebijakan.kemkes.go.id/id/eprint/4306

Actions (login required)

View Item View Item