REPOSITORI BADAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN

Laporan Uji Efektivitas Vaksin Covid-19 : Faktor yang Mempengaruhi Pembentukan Antibodi Pasca Vaksinasi

Ramadhany, Ririn (2021) Laporan Uji Efektivitas Vaksin Covid-19 : Faktor yang Mempengaruhi Pembentukan Antibodi Pasca Vaksinasi. Project Report. Pusat Penelitian dan Pengembangan Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan, jakarta. (Unpublished)

[thumbnail of Laporan Uji Efektivitas Vaksin Covid-19  Faktor yang Mempengaruhi Pembentukan Antibodi Pasca Vaksinasi.pdf] Text
Laporan Uji Efektivitas Vaksin Covid-19 Faktor yang Mempengaruhi Pembentukan Antibodi Pasca Vaksinasi.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB) | Request a copy

Abstract

COVID-19 atau penyakit saluran pernafasan yang diakibatkan oleh virus SARS COV2, pertama kali dilaporkan di Wuhan, China pada akhir tahun 2019. Di Indonesia, hingga 13 Maret 2021 dilaporkan 1.414.741 kasus terkonfirmasi positif COVID-19, dengan 38.329 kasus meninggal. Salah satu metode yang dapat digunakan sebagai
upaya pencegahan infeksi suatu penyakit adalah dengan vaksinasi. Dalam vaksinasi, tubuh dilatih untuk membentuk antibodi sebagai respon imun terhadap infeksi suatu penyakit dengan cara memasukan substansi spesifik yang dapat dikenali oleh tubuh.
Berdasarkan data Satgas COVID, tercatat 181.554.465 target sasaran vaksinasi, dan hingga 15 Maret 2021 tercatat 1.572.786 orang telah selesai melakukan 2 dosis vaksinasi COVID di seluruh Indonesia. Respon imun masing-masing individu bervariasi terhadap vaksinasi. Beberapa faktor yang mempengaruhi respon humoral
dan selular setelah vaksinasi, antara lain: faktor intrinsik, eksternal, lingkungan, kebiasaan hidup, nutrisi . Selain itu jenis vaksin, adjuvant yang digunakan, waktu vaksinasi, cara pemberian dan dosis yang digunakan, juga menentukan kadar antibodi yang terbentuk oleh masing-masing individu. Dalam penelitian ini akan dilakukan
analisis faktor-faktor yang mempengaruhi tinggi atau rendahnya titer antibodi setelah vaksinasi, dan kemampuan antibodi tersebut dalam menetralisasi virus SARS COV2 penyebab COVID19. Penelitian dilakukan di Prov DKI Jakarta untuk kelompok vaksinasi Sinovac (n=110), dan Provinsi Bali untuk kelompok vaksinasi Astrazeneca
(n=135). Dari hasil penelitian diketahui beberapa faktor yang dapat mempengaruhi tinggi rendahnya titer antibodi antara lain jenis vaksin, usia, kadar vitamin A dan D. Namun tidak ditemukan adanya perbedaan titer antibodi pada kelompok berdasarkan
komorbiditas, kadan zinc, kebiasaan olahraga, konsumsi alkohol dan indeks masa tubuh. Uji netralisasi juga menunjukan bahwa titer dari kelompok vaksinasi dengan vaksin Astrazenca memiliki kemampuan netralisasi yang lebih tinggi dibanding kelompok vaksin sinovac.

Item Type: Monograph (Project Report)
Uncontrolled Keywords: Covid-19, Vaksin Covid-19, Pasca Vaksinasi, Antibodi
Subjects: W Medicine and related subjects (NLM Classification) > WC Communicable Diseases > WC 500-590 Virus Diseases
Divisions: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan > Pusat Penelitian dan Pengembangan Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan
Depositing User: K A
Date Deposited: 23 Feb 2023 03:50
Last Modified: 23 Feb 2023 03:50
URI: https://repository.badankebijakan.kemkes.go.id/id/eprint/4305

Actions (login required)

View Item View Item