REPOSITORI BADAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN

Laporan Penelitian Formulasi Kombinasi Ekstrak Bangun-Bangun, Katuk, dan Kelor untuk Meningkatkan Produksi dan Kualitas Asi

Alegantina, Sukmayati and Yunarto, Nanang and Intan, Putri Reno (2021) Laporan Penelitian Formulasi Kombinasi Ekstrak Bangun-Bangun, Katuk, dan Kelor untuk Meningkatkan Produksi dan Kualitas Asi. Project Report. Puslitbang Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan, Jakarta. (Unpublished)

[thumbnail of Laporan penelitian Formulasi  Kombinasi  Ekstrak Bangun-bangun, Katuk dan Daun Kelor untuk Meningkatkan Produksi dan Kualitas ASI.pdf] Text
Laporan penelitian Formulasi Kombinasi Ekstrak Bangun-bangun, Katuk dan Daun Kelor untuk Meningkatkan Produksi dan Kualitas ASI.pdf
Restricted to Registered users only

Download (4MB) | Request a copy

Abstract

Latar belakang : Stunting merupakan masalah kesehatan yang disebabkan kekurangan gizi pada balita yang berlangsung lama dan dapat menyebabkan terhambatnya perkembangan otak dan tumbuh kembang anak. Anak yang tidak mendapatkan ASI ekslusif sangat beresiko mengalami stunting. Air susu ibu ini memiliki peranan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan anak terutama dimasa keemasan 0-24 bulan. Banyaknya keluhan ibu ibu pada awal menyususi karena tidak mencukupinya produksi ASI sehingga membuat mereka malas menyusui. Penggunaaan galaktogogum yang berasal dari tanaman merupakan upaya untuk mengatasi hal tersebut. Oleh karena itu agar ASI yang diberikan dapat meningkat baik kuantitas maupun kualitasnya dipilih kombinasi daun kelor, katuk, dan bangun bangun yang telah dikonfirmasi memiliki pengaruh galaktogogum yang besar. Untuk dapat digunakan sesuai persyaratan yang dikeluarkan oleh BPOM sebagai obat herbal terstandar maka perlu dilakukan penelitian uji praklinis dapat mengetahui efektivitas, toksisitas akut dan mendapatkan formula dari kombinasi ketiga ekstrak tersebut dengan tepat, aman agar berkualitas dan terstandar dalam memberikan khasiat yang optimal.
Metode : Metode penelitian dalam proses ekstraksi dari kombinasi ketiga tanaman daun kelor, katuk, dan bangun-bangun dengan perbandingan 1:1:1 untuk selanjutnya dilakukan forulasi dari kombinasi ketika ekstrak, pengukuran kadar zat gizi dan mineral, uji efektifitas, toksisitas akut (LD50).
Hasil : Semua ekstrak masih berada dalam batas yang dipersyartkan. Semua ekstrak yang digunakan masih memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan. Diantara ketiga ekstrak yang digunakan ekstrak bangun bangun memiliki kandungan tertinggi untuk Ca dan protein, sedangkan ekstrak katuk mengandung Fe dan Zn terbesar dan ekstrak kelor mengandung K yang tertinggi. Kadar kuersetin tertingg i dimiliki oleh ekstrak bangun bangun, diikuti kelor dan katuk. Kualitas masing-masing ekstrak bangun-bangun, katuk dan kelor yang digunakan dalam penelitian ini telah memenuhi persyaratan keamanan mutu obat tradisiona sesuai Peraturan BPOM No. 32 tahun 2019. Pemberian bahan uji selama 7 hari masa laktasi menunjukkan adanya respon peningkatan PBB dibandingkan dengann kelompok kontrol negatif. Pemebrian ekstrak kombinasi katuk, kelor dan bangun-bangun sampai dengan dosis 5.500 mg/kg bb. tidak menimbulkan kematian pada tikus, sehingga didapatkan nilai LD50 lebih besar dari 5.000 mg/kg bb. Bahan kombinasi ekstrak katuk, kelor dan bangun-bangun digolongan sebagai bahan Praktis tidak toksik.
Kesimpulan : Kualitas masing-masing ekstrak bangun-bangun katuk dan kelor yang digunakan dalam penelitian ini telah diuji mengandung senyawa Fe, Zn, Ca, K, dan protein. Cemaran mikroba dan logam berat dari masing-masing ekstrak yang digunakan telah memenuhi persyaratan dan keamanan mutu obat tradisional sesuai Peraturan BPOM No. 32 Tahun 2019.
Pemberian bahan uji yang mengandung ekstrak bangun bangun katuk dan kelor pada tikus betina Wistar dilakukan di Laboratorium hewan Puslitbang Bimedis dan Teknologi Dasar Kesehatan, Balitbangkes. Hasil LD50 lebih dari 5000 mg/kg bb. dan masuk dalam golongan bahan praktis tidak toksik. Pengaruh senyawa aktif secara langsung maupun tidak langsung seiring lamanya pemberian perlakuan akan meningkatkan rataan produksi susu, hal ini terlihat bahwa pada hari ke-4 hingga hari ke-7 memberikan produksi susu yang lebih baik dibandingkan hari ke-1 hingga hari ke-3
pada tikus betina Wistar dilakukan di Laboratorium hewan Puslitbang Biomedis dan

Item Type: Monograph (Project Report)
Uncontrolled Keywords: ASI, Produksi dan Kualitas ASI, Daun Bangun-bangun, Katuk, Kelor
Subjects: QS-QZ Preclinical sciences (NLM Classification) > QV Pharmacology > QV 701-835 Pharmacy and Pharmaceutics
Divisions: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan > Pusat Penelitian dan Pengembangan Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan
Depositing User: K A
Date Deposited: 23 Feb 2023 03:40
Last Modified: 23 Feb 2023 03:40
URI: https://repository.badankebijakan.kemkes.go.id/id/eprint/4290

Actions (login required)

View Item View Item